Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com – Budaya literasi, khususnya membaca dan menulis di kalangan masyarakat masih sangat lemah. Masyarakat, bahkan siswa di sekolahpun masoih banyak yang enggan untuk membaca. Apalagi menulis, meski hanya menulis pengalamannya sendiri, misalnya.
‘’Masih sulit untuk mengajak gemar membaca dan menulis. Padahal, membaca sangat penting untuk menambah pengetahuan,’’ ujar Nurul Hidayatin.
Bagi Kader Literasi dari SMK Manbail Futuh, Kecamatan Jenu ini, menjadi tantangan tersendiri baginya untuk mengajak masyarakat gemar berliterasi. Karena itu, dia bertekad untuk mengembangkan literasi di sekolahnya. Kebetulan dia mewakili sekolah tempatnya mengabdi sebagai salah satu Kader Literasi dalam program Pertamina Peduli Literasi (PERTALIT).
‘’Di program Pertalit, kami sudah dilatih untuk bagaimana mengembangkan literasi. Saya ingin memraktikkan ilmu yang sudah saya dapat selama pelatihan tersebut,’’ tambah gadis yang lahir pada 6 September 1996 ini.
Di sekolahnya, sudah ada perpustakaan. Sudah ada ruangan sendiri untuk menata buku dan perlengkapan perpustakaan lainnya. Hanya, pengelolaannya masih belum maksimal. Keberadaan dia dan satu Kader Literasi lagi di SMK Manbail Futuh itu, setidaknya menjadi tenaga baru untuk mengembangkan dan memakmurkan perpustakaan yang dimiliki.
‘’Itu tekad kami. Budaya literasi harus mulai tumbuh di tempat saya mengabdi. Seluruh siswa, guru dan karyawan harus bisa kami ajak untuk berliterasi bersama,’’ kata mahasiswi STITMA Tuban ini.[hud/ono]