Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com – ‘’Selama kalian masih menginjakkan kaki di muka bumi, akan terus kita KEJAR dan TANGKAP !!!”.
Begitu pesan Kapolres Tuban AKBP Nanang Haryono pada para pelaku kejahatan di Bumi Wali. Karena itu, jangan coba-coba untuk membuah ulah, atau bertindak jahat di Kabupaten Tuban yang dikenal dengan Bumi Wali ini. Sebab, setiap kejahatan di sini akan dibabat habis.
Itu bukan omong kosong. Bukan hanya gembar-gembor dari perwira dengan dua melati di pundak ini. Coba tengok rekam jejak perwira ini. Mantan perwira di Ditreskrimun Polda Jateng ini sudah tidak diragukan lagi sepak terjangnya dalam memberantas kejahatan.
Sehingga, para perusuh atau pembuat onar di Tuban, tidak akan diberi ampun oleh perwira kelahiran Desa Tondomono, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro ini. Menyingkirlah dari Bumi Wali, atau bertobatlah, sebelum termakan ketegasan perwira bertubuh tegap ini.
"Saya dan seluruh jajaran Polres Tuban akan bertekad untuk membersihkan kejahatan di Bumi Wali,’’ tegasnya.
Tak main-main jabatan sebagai Kasubdit 3 Kejahatan dan Tindak Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Jateng yang sebelumnya dipegang menunjukkan siapa perwira ini. Berbagai kejahatan besar di Jateng tuntas di tangannya.
Bapak tiga anak ini sering terinspirasi cerita komik Detektif Conan, ketika mengungkap berbagai kasus. Tokoh dalam cerita itu, digambarkan sebagai orang sangat jeli, peka, teliti dan brilian dalam menyelidiki berbagai kasus. Sehingga, banyak kasus besar, dan pelaku yang sama sekali tidak diduga bisa diungkap sempurna.
Jadi, bagi warga Bumi Wali, tahulah kiranya, perwira seperti apa yang saat ini memimpin korp baju cokelat ini. AKBP Nanang melaksanakan serah terima jabatan dari pejabat lama AKBP Sutrisno HR, S.H.,S.I.K.,M.Si pada tanggal 18 April 2018 pukul 08.00 WIB di Mapolda Jatim.
Hari pertama menjabat sebagai Kapolres Tuban, AKBP Nanang dihadapkan dengan persoalan jembatan ambrol di perbatasan Widang-Babat. Karena itu, setelah pelaksanaan serah terima jabatan di Polda Jatim, Kamis Tanggal 19 April 2018 Kapolres langsung terjun ke lapangan untuk kontrol dan cek kondisi jembatan yang ambrol itu.
Tak hanya jembatan ambrol yang menjadi masalah utama, maraknya peredaran arak juga menjadi atensi orang nomor satu di Polres Tuban tersebut. Janji beliau dibuktikan dengan melakukan penggerebekan produsen arak pada Senin tanggal 23 April 2018 di Lingkungan Widengan Kelurahan Gedongombo Kecamatan Semanding.
Prestasi itu, mendapat apresiasi dari Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin. Kapolda datang dan meninjau langsung pabrik arak itu. Dan, mendukung langkah Kapolres Tuban dalam memberantas segala jenis miras di Tuban.
Kapolres berusia 41 tahun itu, memimpin langsung penggrebekan arak dengan barang bukti 64 drum berisi baceman total 13.000 liter dan 550 liter arak siap edar tersebut. Serta menetapkan SBS (31) sebagai tersangka.
Di tengah-tengah kesibukannya, AKBP Nanang Haryono menyempatkan diri untuk bersilaturahmi di kediaman para ulama di wilayah Kabupaten Tuban. Dengan tekad dan semangat untuk menyapu bersih para pelaku kejahatan di wilayah Bumi Wali AKBP Nanang juga berkerja sama dengan instansi terkait baik instansi pemerintah maupun non pemerintah serta potensi masyarakat lainnya.
Kapolres slogan 5K, yakni semua anggota Polres Tuban harus mampu untuk berpikir "Kritis, Kreatif, Komunikatif, Kolaboratif dan Keterbukaan."
Demi kemajuan dan peningkatan pelayanan Polres Tuban pada masyarakat Tuban, Kapolres rajin memberikan pengarahan kepada anggotanya. Pada para pejabat utama Polres, perwira, dan Kapolsek jajaran Polres Tuban.
Dalam arahannya, Kapolres ingin melanjutkan kebijakan pimpinan sebelumnya, dan bertekad meraih Zona Intregitas, serta menekankan Satgas Nusantara serta persiapan antisipasi May Day atau Hari Buruh 1 Mei besok .
Kapolres Tuban memberikan dorongan dan semangat kepada jajarannya agar bekerja profesional sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Bumi Wali.
‘’Polres Tuban menyatakan perang pada miras dan narkoba,’’ tegas anak kedua dari enam bersaudara tersebut.[hud/ono]