Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com – Memasuki tahun politik, para wartawan harus menjauhi hoaks. Jika mendapatkan informasi apapun, harus di cek dan ricek serta diverifikasi terlebih dahulu kebenarannya sebelum dimuat.
"Jurnalisme verifikasi ini sangat penting. Karena inilah yang jadi pembeda, ujar Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI Jatim Ainur Rohim Kamis (26/4/2018).
Karena itu, kompetensi dan profesionalitas wartawan harus terus ditingkatkan. Bagi Persatuan Waratawan Indonesia (PWI), salah satu upaya meningkatkan kompetensi itu, dengan jalan menggelar uji kompetensi wartawan (UKW).
‘’Pelaksanaan UKW berlangsung selama dua hari, Jumat (27/4/2018) dan Sabtu (28/4/2017), di kantor PWI Jatim, Jalan Taman Apsari Surabaya,’’ ujar Ketua PWI Jatim, Akhmad Munir.
UKW kali ini, kata dia, adalah UKW) angkatan ke-23. UKW ini kerjasama antara PWI Jatim dengan Bank Mayapada, dengan mengusung tema, "Menjadikan wartawan lebih profesional, kompeten, dan berintegritas".
‘’Sebelumnya, program UKW angkatan ke-19 dan angkatan ke-21 juga terselenggara berkat kerjasama dengan korporasi bank nasional tersebut,’’ tambah dia.
Direktur Pemberitaan LKBN Antara ini menjelaskan, UKW angkatan ke-23 ini diikuti oleh 56 orang peserta. Mereka berasal dari perwakilan berbagai media massa nasional, regional, dan lokal yang ada di Provinsi Jatim. Baik media cetak, elektronik, maupun online.
Selain itu, peserta juga berasal dari perwakilan PWI Jatim yang ada di kabupaten/kota. Terutama yang anggotanya belum banyak mengikuti UKW.
Menurut Munir, PWI Jatim terus menerus menggelar kegiatan UKW merupakan wujud nyata dari komitmen lembaga yang dipimpinnya untuk meningkatkan kompetensi, kapasitas, profesionalitas, serta moralitas wartawan.
Modal ini dinilai sangat penting seiring dengan makin beratnya tugas dan tantangan wartawan di era keterbukaan, perkembangan teknologi, dan bombardir informasi terutama informasi hoaks lewat sosial.
"Tanpa kompetensi, kapasitas, profesionalitas serta moralitas yang tangguh, tentu akan sulit bagi wartawan bisa terus menjaga marwah profesi yang luhur dan mulia ini tetap menjadi pilar keempat demokrasi sesuai dengan tuntutan jaman," tegas Munir.
Sementara, Ainur Rohim menambahkan, kepesertaan UKW benar-benar mempertimbangkan asas pemerataan. Dari 56 orang peserta yang ikut UKW ini dibagi menjadi delapan kelas.
‘’Yaitu, lima kelas untuk UKW kelas muda, dua untuk kelas madya, dan satu untuk UKW kelas utama. Tiap kelas berisi tujuh wartawan atau peserta,’’ jelasnya.
Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI Jatim Ainur Rohim menambahkan, dengan terus menerus digelarnya program UKW oleh PWI Jatim, pihaknya berharap dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan wartawan.
"Ini sangat penting, karena UKW itu merupakan standart baku kompetensi teknis seorang wartawan," jelasnya.
Hal terpenting lainnya, dengan mengikuti UKW, wartawan akan mengetahui kode etik profesi dan harus mematuhinya dalam menjalankan tugas kewartawanan.
Khusus bagi peserta yang mengikuti UKW angkatan ke-23 yang digelar PWI Jatim, pihaknya minta semuanya sudah datang di lokasi ujian, Jumat (27/4/2018) pada pukul 10.00 WIB, dengan persiapan membawa laptop atau perangkat lain yang dibutuhkan selama dua hari pelaksanaan UKW. [hud/ono]