Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Menjadi atlit berprestasi bisa jadi impian banyak orang. Tapi tidak bagi Mustofa (18), petinju berbakat itu memilih menanggalkan karirnya sejak dini.
Mustofa adalah petinju pelajar predikat terbaik di Jawa Timur, untuk kategori kelas 46 kilogram. Sudah beberapa waktu terakhir, dia memilih berhenti berlatih agar bisa bekerja sebagai pencuci kendaraan di kawasan Jalan Pahlawan, Kabupaten Tuban.
"Sudah dua bulan saya bekerja," kata Safuan, saat ditemui blokTuban.com di tempat dia bekerja.
Kesulitan ekonomi menjadi alasan utama bagi warga Dusun Kuti, Desa Sumurgung, Kecamatan Tuban, ini. Ayahnya, Surito (54), sakit komplikasi sehingga tidak bisa beraktivitas banyak. Sebagai anak laki-laki, dia memilih mengambil beban keluarga untuk mencari nafkah.
"Jadi sekarang saya yang bekerja, kasihan Ayah yang sekarang sedang sakit," kata Mustofa.
Kesulitan ekonomi pula yang membuat dia pindah tempat belajar. Dari salah satu SMK di Tuban, dia berpindah ke salah satu Madrasah Aliyah. Bahkan di sekolah terakhir, terkadang dia tidak masuk belajar dengan karena sedang bekerja.
"Tapi saya masih latihan ketika pagi hari, hanya saja tidak bisa berlatih lari seperti biasanya karena sudah harus bekerja," terang Mustofa.
Pelajar ini mengawali karir bertinju sejak tahun 2013. Dia dinilai memiliki pertahanan bagus dengan pukulan hook yang mematikan. Itulah yang mengantarkan dia sebagai petinju pelajar terbaik se Jawa Timur kategori 46 kilogram. [pur/ito]