Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Jalan Basuki Rahmat, Kabupaten Tuban, terlihat lebih semarak hari ini, Kamis (21/9/2017). Teriakan siswa, padunan musik drum band dan tongklek, terdengar di antara deru mesin kendaraan. Melihat lebih dekat lagi, adalah barisan anak-anak yang mengular dengan aneka seragam hias layaknya pawai kemerdekaan di bulan Agustus.
Peserta pawai itu menggelar Perayaan Tahun Baru Hijriah, 1 Muharram 1439 yang diadakan Pemkab Tuban. "Ini adalah tahun baru bagi umat Islam, kita ingin memeriahkan dengan ikut serta pawai," kata Vita (15), seorang pelajar kepada blokTuban.com.
Iringan siswa dan siswi dari sejumlah lembaga pendidikan islam di Tuban itu menarik perhatian masyarakat. Sebagian yang sudah mengetahui jadwal agenda itu terlihat duduk santai menonton di pinggir jalan, ada juga pengendara yang sengaja berhenti untuk menonton.
"Pawai taaruf bagian dari festival Muharram merupakan implementasi Tuban bumi wali sebagai kota religius," kata Ketua Panitia, Eko Julianto.
Eko menjelaskan, Islam mempunyai tahun baru yang perlu disemarakan agar bisa lebih diresapi masyarakat. Selain itu, selama ini perayaan tahun baru hijriah selalu kalah dengan tahun baru masehi di bulan Januari.
"Ada 33 kafilah yang mengikuti pawai," jelas Eko.
Tercatat ada 3.850 peserta yang ikut serta, dari 20 Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) dan juga lembaga pendidikan dari Maarif dan lembaga pendidikan Muhammadiyah.
"Yang berbeda tahun ini adalah diikutsertakan anak-anak Tuban yang menjadi juara Fesival Anak Soleh Nasional di Kalimantan Selatan kemarin," terang Eko. [hud/rom]