Tangis Haru dan Lantunan Tahlil Iringi Prosesi Pemakaman

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Setelah disalatkan ribuan pelayat, mantan anggota Tim 9 (sembilan) perumus “Tajdid Nahdliyyah”, KH. Nashiruddin Qodir dimakamkan sekitar pukul 14.00 WIB, Sabtu (29/7/2017).

Kiai yang kini menjabat sebagai A’wan di PWNU Jawa Timur itu meninggal dunia, Jum'at (28/7/2017) sekitar pukul 23.00 waktu setempat di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, akibat penyakit jantung.

Semasa hidupnya, KH Nashiruddin adalah sosok kiai yang memiliki peran ganda. Selain aktif di Organisasi Nahdlatul ‘Ulama (PWNU Jawa Timur), beliau juga aktif menekuni pengajian di pesantrennya sendiri, pengajian rutin kitab Ihya’ Ulumuddin di beberapa masjid jami’ di beberapa kota Jawa Timur dan Jawa Tengah, dan istiqomah sebagai Muballigh yang berkarakter ahlussunnah wal jama’ah.

"Bahkan sebelum masuk rumah sakit, abah masih sering mengisi pengajian di beberapa tempat sampai empat kali dalam sehari," tutur Gus Hilmi yang ditemui blokTuban.com di kediamannya, komplek Pondok Pesantren Daruttauhid Alhasaniyah.

Tangis haru dan lantunan tahlil mengiri prosesi pemakaman kiai yang menjadi panutan warga Nahdliyyin (NU) Jawa Timur, khususnya Bumi Wali, sebuatan Kabupaten Tuban. Beliau dikebumikan di komplek Pondok Pesantren Daruttauhid Alhasaniyah, Senori.

Sejak pagi, ribuan pelayat padati komplek Pondok Pesantren Daruttauhid Alhasaniyah, yang beralamatkan di Desa Sendang, Senori, Tuban, Jawa Timur. Tumpukan pelayat berpusat di aula majlis taklim komplek pondok untuk menyalati jenazah KH. Nashiruddin Qodir.

Pantauan blokTuban.com di lokasi, Sabtu (29/7/2017), area pondok sesak oleh jamaah hingga meluber ke luar aula untuk menyalati jenazah mbah Nashir, sapaan beliau setiap harinya. Shalat jenazah sendiri dilakukan beberapa kali oleh rombongan tokoh, ulama, dan umara.[rof/ito]