Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Suwartini, wanita disabilitas perajin tikar dari pandan asal RT 05/RW 06, Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban hidup dalam kondisi memprihatinkan. Sebab, wanita yang kurang sempurna di bagian tangan kanan itu, tinggal di rumah ukuran 2 X 4 meter berlantai tanah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun blokTuban.com, Suwartini sejak kecil sudah mengalami cacat fisik akibat sakit. Namun yang paling miris, sejak lima tahun lalu ia harus ditinggal orang tuanya yang selama ini merawat dirinya.
"Ya di sinilah saya hidup, ruang tamu, dapur dan kamar tidur jadi satu ruangan," ucap wanita yang tinggal di gubuk berdinding triplek itu.
Dijelaskan Suwartini, ia ingin sekali mendapat bantuan modal untuk menyambung hidup. Sebab saat ini ia tinggal di komplek wisata Air Terjun Nglirip dan ingin memiliki usaha tambahan.
Suwartini mengaku selama ini dirinya hanya mengandalkan uang hasil penjualan tikar daun pandan. Sejak kedua orang tuanya meninggal, ia bersikeras belajar menganyam dari pengamatannya saat ibunya masih hidup.
"Dulunya ibu juga perajin tikar, jadi setiap hari lihat proses pembuatannya dan sekarang sudah bisa meniru," tukasnya.
Masih Suwartini, ketika disinggung keinginannya, ia mengaku tidak punya cita-cita tinggi, yang penting bisa hidup dan makan setiap hari lebih dari cukup. Ia juga sangat berharap pemerintah setempat bisa membantu dirinya agar tetap berkarya dan berusaha lebih giat lagi.
"Ingin dapat modal usaha," pungkasnya menandaskan. [rof/col]