Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Terhitung hingga saat ini, ada 12 warga Desa Sugihan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban enggan melepas lahan mereka. Lahan tersebut, semestinya dipasang PT Abadi Cement untuk dijadikan jalur conveyor atau untuk jalur transportasi proyek pembangunan pabrik.
Diketahui, sejak awal 2016 lalu perusahaan berskala multinasional itu telah mengajukan izin Amdal kepada Bupati Tuban. Namun, hingga kini titik temu pembebasan lahan untuk jalur conveyor belum juga tuntas.
"Dari 13 warga baru satu petani yang menjual lahannya 30 ribu/meter kepada perusahaan, itu pun terpaksa," ujar perangkat Desa Sugihan, Sucipto.
Rencananya pembangunan jalur conveyor akan menghubungkan ke lokasi bahan baku clay atau tanah liat untuk pembuatan semen di Desa Senori, Merakurak. Sucipto mengungkapkan bisa saja proyek itu kemungkinan besar gagal, apabila pembebasan lahan belum tuntas.
Selama ini, menurut Sucipto masyarakat setempat telah lama menggantungkan hidup dari hasil pertanian dan peternakan. Berternak dan bertani telah menjadi tumpukan ekonomi warga sejak turun-temurun.
"Mayoritas warga Desa Sugihan memiliki hewan ternak sapi, rata-rata per orang memiliki lima sampai enam," katanya.
Selain itu, tinggal berdekatan dengan hutan menjadi sumber mata pencaharian warga setempat. Mereka kerap bercocok tanam untuk mendapat pundi rupiah, dari menanam buah-buahan dan sayuran utamanya cabai. [dwi/col]
12 Warga Merakurak Enggan Lepas Lahan untuk Abadi Cement
5 Comments
1.230x view