Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - "Blai Slamet", begitulah pepatah Jawa yang pas buat buat Patman (47), petani asal Desa Suwalan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Dia nyaris celaka lantaran terjebak di antara desing peluru milik petugas kepolisian dengan enam orang terduga teroris di ladang jagung Desa Suwalan.
Ketika terjadi baku tembak, ternyata Patman tengah berada di kandang sapi keluarganya di tengah ladang. "Saat itu dua sapi sudah saya lepas karena waktunya ngasih minum," kata Patman kepada blokTuban.com.
Baca juga: [Enam Pelaku Tewas, Polisi Baru Ketahui Satu Identitas]
Mendengar suara rentetan tembakan dia langsung lari ke luar kandang. Beruntung ada polisi yang melihat keberadaannya dari kejauhan. Polisi itu langsung berteriak dan meminta Patman merangkak menuju ke arah kerumunan petugas yang tengah baku tembak.
"Tanpa pikir panjang saya langsung merangkak di antara tanaman jagung, jaraknya sekitar 100 meter," kata Patman.
"Setiap terdengar tembakan saya langsung tiarap dan berdoa, begitu tidak ada suara saya merangkak lagi sampai ke jalan. Kemudian sama polisi diminta langsung lari menjauh," katanya bercerita.
Uniknya, saat kondisi genting seperti itu Patman tidak hanya berpikir keselamatan dirinya. Namun berpikir tentang keberadaan sapi-sapinya yang tertinggal di kandang. "Ada empat sapi, yang dua sudah tak lepas talinya," katanya menambahkan.
Petani ini mengaku sudah melihat para pelaku di antara kebun jagung sekitar pukul 11:30, Sabtu (8/4/2017) kemarin. Patman yang sempat melihat dari jarak beberapa meter menyangka mereka adalah sekelompok pemuda yang berburu burung. "Ada yang bawa pistol, dan juga ada yang bawa seperti rangsel. Saya kira ya mau nyari burung," ungkapnya polos. [pur/col]