Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Machfud Arifin, memastikan sekelompok pria bersenjata adalah kelompok teroris yang akan melakukan balas dendam.
Dalam keterangan persnya, serangan bermula ketika anggota Satlantas Polres Tuban di Pos Lantas, Kecamatan Jenu, didatangi mobil Terios warna putih dengan Nopol H 9073 BZ. "Saat itu anggota mengira penumpang di dalam mobil mau bertanya," jelas Machfud Arifin.
[Baca juga: Kapolda akan Rilis Malam Ini ]
Tetapi, dari dalam mobil langsung terlihat orang yang mengarahkan pucuk senjata api ke arah pertugas. Setelah mendengar letusan senjata api, petugas langsung merunduk dan tiarap. Di lokasi ini, para pelaku melepaskan tiga tembakan dan langsung kabur ke arah timur.
Petugas Pos Lantas langsung mengabarkan serangan itu melalui saluran Handy Talkie. Dan meminta supaya petugas lain melakukan penghadangan mobil Terios warna putih.
Anggota Polsek Jenu yang ada di lokasi terdekat langsung melakukan penghadangan. Namun mobil tersebut langsung masuk SPBU dan putar balik ke arah barat. Petugas langsung melakukan pengejaran dan sempat terjadi benturan antara mobil pelaku dengan mobil Polsek Jenu.
Namun, ketika akan dihentikan petugas melihat pelaku di dalam mobil kembali mengarahkan pistol ke mobil petugas. Mobil petugas langsung tancap gas buat menghindari penembakan.
"Saat disalip itulah, mobil pelaku berhenti dan langsung kabur. Kemudian dikejar dan terjadi baku tembak antara polisi dibantu anggota TNI," kata Machfud.
Baku tembak terjadi sekitar satu jam. Insiden itu menewaskan enam pelaku di ladang jagung setempat. [pur/ito]