Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Puluhan karyawan Kerjasama Operasi Pertamina EP, Geo Cepu Indonesia (GCI) menggelar aksi unjuk rasa, Jum'at (24/3/2017) sekitar pukul 16.00 WIB. Aksi yang melibatkan 58 orang tersebut menolak pemutusan hubungan kerja (PHK).
Data yang diterima blokTuban.com, sebelumnya mereka beraksi di depan kantor distrik Ledok. Dalam pertemuan tersebut manajemen tidak dapat memberi keputusan. Akhirnya puluhan pekerja mendatangi kantor GCI distrik Kawengan SP 4, di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Tuban, Jawa Timur.
“Aksi unjuk rasa dipicu keputusan menejemen GCI yang memberhentikan pekerjanya,” ujar salah seorang pekerja asal Desa Banyuurip, Jasmani, Jumat (24/3/2017).
Dijelaskan Jasmani, pemecetan tersebut karena masa kontrak buruh telah habis. Padahal sesuai perjanjian awal, GCI tidak dapat memberhentikan karyawan rekrutan Pertamina. Sebaliknya, apabila menambah karyawan justru dipersilahkan.
Dari 58 pekerja, terang Jasmani, yang terkena PHK yakni sopir angkring yang melayani mekanik, dan bagian penjaga pompa. Ditambahkan dia, dalam aturan awal, GCI dapat memberhentikan karyawannya apabila sudah masuk usia 56 tahun.
“Kebanyakan mereka (58 karyawan) belum mencapai usia 56 tahun, namun sudah di PHK," tegasnya.
Aksi yang dijaga ketat oleh aparat polisi ini berjalan cukup tegang. Pasca permohonan buruh tidak dikabulkan, peserta unjuk rasa melakukan sweping karyawan PT GCI untuk diminta pulang. Saat demo, buruh juga sempat mematikan power mesin produksi minyak.
"Malam ini tombol power dan lampu sudah on. Namun, apakah besok masih unjuk rasa masih lanjut atau usai, kami tidak tahu," pungkas Jasmani pada Jumat (24/3/2017). [rof/rom]
Enggan di-PHK, Karyawan GCI Unjuk Rasa
5 Comments
1.230x view