Pedagang: Kios Sempit, Pemerintah Sebut untuk Pelebaran Jalan

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Sebagian pedagang pasar Jatirogo mengeluh terkait penyusutan ukuran kios usai dilakukan renovasi oleh Pemerintah Kabupaten Tuban. Selain itu penataan kios yang baru dinilai kurang menguntungkan pedagang.

Salah satu pedagang yang enggan dipublikasikan identitasnya, kepada blokTuban.com menyebut, setelah direnovasi pengunjung semakin sepi. Tak ayal, kondisi tersebut mengakibatkan omsetnya ikut menurun.

"Setelah dibangun justru pengunjung sepi, biasanya omset per hari rata-rata Rp2,5 juta, saat ini hanya Rp1 juta," ujar pedagang yang enggan disebut namanya, Jum'at (24/3/2017).

Selain itu, ia juga mengeluhkan adanya penyusutan luasan kios. Sebelum direhab kios miliknya berukuran panjang 3,5 meter dengan lebar 2,5 meter. Namun setelah direhab justru panjang hanya 3 meter dan lebar 2,3 meter.

"Kurang puas dengan penataan yang sekarang, pelanggan juga sepi karena belum tahu tempat jualan yang baru," tandas pedagang yang berulang kali minta dirahasiakan namanya itu.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Diskoperindag Kabupaten Tuban, Bhismo Setya Adji kepada blokTuban.com mengatakan, pengurangan kios tersebut guna menambah lebar akses jalan pengunjung. Sebab, sebelum direvitalisasi jalan untuk berpapasan orang saja sangat susah.

"Pemerintah tidak ada maksud apa-apa, justru dengan pelebaran jalan, imbasnya juga bagi pedagang dan pengunjung semakin nyaman bertransaksi, karena tidak terlalu berjubel," tandas Bhismo, sapaan akrabnya.

Pihaknya juga berharap, para pedagang bisa diuntungkan dengan revitalisasi pasar yang menelan anggaran miliaran rupiah itu. Ditegaskan Bhismo, dengan penataan kios baru di pasar Jatirogo, pemerintah punya cita-cita menjadikan pasar tradisional itu berstandar Nasional.

"Semoga dengan anggaran yang ada, pasar Jatirogo ke depan jadi pasar SNI dan tidak kalah dari pasar modern," pungkasnya menegaskan. [rof/rom]