Penulis: Edy Purnomo
blokTuban.com - Bangunan kokoh nan asri, terlihat di salah satu sudut Jalan Panglima Sudirman, Kabupaten Tuban. Cat tembok berwarna putih, jalanan berpaving, dan tempat yang teduh menjadikan tempat tersebut telihat kian nyaman.
Gedung itu adalah Pusat Belajar Guru (PBG) Tuban. Merupakan satu di antara sekian banyak program kemasyarakatan operator Minyak dan Gas Bumi (Migas) Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di bidang pendidikan. PBG diresmikan Bupati Tuban, Fathul Huda, pada 20 Agustus 2014 lalu.
Sebelum direnovasi, bangunan PBG sudah ada di lokasi yang sama. Hanya saja tempatnya tidak semegah dan senyaman sekarang. Dulu, fasilitas yang ada di dalamnya juga masih ala kadarnya. Sekarang sudah sangat lengkap.
Membangun daerah perlu pendidikan memadai. Sementara menciptakan pendidikan memadai mustahil terwujud tanpa adanya profesionalitas di dalamnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, didirikanlah PBG Tuban yang diprakarsai oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dengan menggandeng Putera Sampoerna Foundation (PSF) dua tahun lalu.
Membawa misi mulia bersamanya, PBG Tuban secara umum merupakan media komunikasi bagi tenaga pendidik jenjang pendidikan sekolah dari PAUD hingga SMA sederajat. Perubahan menuju arah positif menjadi harapan besar ke depan. Kompetensi pedagogik dan profesional guru meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif guna disebarkan serta diterapkan dalam dunia pendidikan.
Pemikiran bahwasanya meningkatkan mutu pendidikan perlu sarana yang pantas, terjawab oleh PBG Tuban. Fasilitas pendukung pembelajaran terbilang lengkap. Sarana pembelajaran berupa perpustakaan, laboratorium IPA, komputer, ruang diskusi dan ruang seminar dapat dikatakan lebih dari memadai.
Pemerintah Kabupaten Tuban mendukung penuh dalam upaya rekonstruksi bangunan fisik PBG Tuban. Bahkan, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tuban berperan aktif dalam organisasi PBG. Ada beberapa unsur dinas tersebut yang ditempatkan sebagai penasehat dan pembina dalam pengelolaan PBG Tuban.
Program Pendukung Operasi (PPO) EMCL yang telah disetujui SKK Migas ini nampaknya tidak sekedar di permukaan belaka. Perbaikan mutu tidak berhenti pada pembangunan fisik, melainkan dilakukan pula pengingkatan kemampuan manajemen PBG Tuban.
Mereka diberi pelatihan bagaimana mengelola sebuah organisasi kredibel, transparan, dan akuntabel. Ketua Pengelola PBG Tuban Jenjang SMA, M Choirul Rofiq mengaku dapat merasakan perbedaan pada dua tahun berjalan ini. Bagaimana wawasan manajemen dan pembinaan yang dia terima akhirnya dapat bermanfaat pada keberlangsungan pengelolaan PBG Tuban.
"Setelah bangunan direnovasi oleh EMCL kemudian kami diberi pelatihan, dibimbing, dan didampingi," terang Rofiq kepada blokTuban.com.
Ilmu majanemen mengelola suatu organisasi yang diterima pengelola, adalah membantu pengelola PBG Tuban dapat berjalan di atas kaki sendiri kedepannya. Pembinaan dilakukan seperti bagaimana ketika membuat program kegiatan pun harus bisa menentukan anggaran serta pengelolaan gedung, pepustakaan dan laboratorium.
"Kegiatan utama di PBG Tuban yaitu dari guru untuk guru. Meningkatkan mutu guru, biasanya dilakukan workshop yang bekerja sama dengan MGMP dari tiap mata pelajaran berbeda di Tuban," terang Rofiq yang juga guru di SMA N 3 Tuban tersebut.
Diketahui, PBG Tuban ini dulunya merupakan bangunn SMP Terbuka yang kemudian di gunakan sebagai tempat berkumpul para guru dalam meingkatkan mutu pengajaran. Hingga kemudian dilakukan rekonstruksi dan renovasi bangunan fisik dan pada tenaga pengelola oleh EMCL. Pembinaan yang dilakukan pasca diresmikan bangunan baru pada 2014 lalu, tepat pada 30 November 2016 pengelolaan secara mandiri akan sepenuhnya diserahkan oleh kepengurusan PBG Tuban saat ini.
PBG Tuban merupakan bagian dari program kemasyarakatan pendukung operasi ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Program ini merupakan tahap lanjut dari program pelatihan guru yang telah diprakarsai oleh EMCL dan dalam implementasinya dilakukan oleh Yayasan Putera Sampoerna (YPS) sejak 2008. Bagi EMCL, program ini sejalan dengan komitmennya dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, khususnya untuk ikut berperan membangun pendidikan di wilayah operasi EMCL di Kabupaten Tuban.
Selama tiga tahun YPS mendampingi para guru dan pengelola PBG untuk menyiapkan sebuah sarana lengkap dengan manajemen dan operasionalnya, pemberdayaan sarana prasarana yang efektif, kreatif, transparan dan partisipatif. Serta meningkatkan kualitas dan mengembangkan kapasitas para Guru Ahli yang telah menjalani serangkaian seleksi masuk yang ketat untuk menyediakan sumber belajar mengajar bagi para guru lainnya, kepala sekolah, pengawas sekolah dan staf sekolah dari sekolah lain. EMCL bersama Disdikpora telah merancang sekaligus mengembangkan proses pemantauan dan evaluasi program.
“Kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci menuju kemajuan, pengembangan dan pertumbuhan ekonomi. Kami berharap program ini bisa berkesinambungan, memiliki manajemen pengelolaan yang baik dan profesional, memberikan manfaat secara langsung bagi dunia pendidikan di sekitar Bojonegoro sehingga mampu melahirkan guru-guru yang kreatif, handal, mampu mencetak generasi bangsa yang tangguh, cerdas dan berkarakter,” ungkap External Affairs Manager EMCL, Dave A Seta.
Dengan program-program pendidikan seperti PBG, diharapkan mampu membentuk pemimpin masa depan Indonesia melalui pendekatan holistik terhadap pendidikan. Tidak hanya menyediakan pengetahuan dasar saja tetapi juga kelas kewarganegaraan, kepemimpinan, dan karakter. [pur/ito]