Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Tingginya jumlah pengangguran di masyarakat yang terjadi diduga menjadi gangguan kestabilan perekonomian masyarakat dan berpotensi menimbulkan angka kriminalitas.
Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polisi Sektor (Polsek) Jatirogo, Inspektur Polisi Satu (IPTU) Suharto menceritakan, tingkat kejahatan semakin sering terjadi di wilayah kerjanya. Dirinya mengindikasi, tindakan tersebut dilakukan lantaran dihimpit masalah ekonomi.
"Di tahun 2016, sejak awal hingga mendekati akhir tahun, terdapat 6 tindak kejahatan yang masuk di buku catatan kami," ungkap Suharto saat ditemui awak media blokTuban.com di kantornya.
Dia mengaku, dari enam kejahatan tersebut sebagian besar dilakukan dengan latar belakang kebutuhan perut. Seperti yang disampaikan kepada blokTuban.com, sejak Januari hingga November ada 14 laporan tindak kejahatan. Sementara yang tertangani dan yang diselesaikan ada 11 perkara.
Suharto membeberkan, ada enam jenis kriminal yang terjadi di wilayah hukum Polsek Jatirogo. Pertama, pencurian kayu jati ada empat laporan dan dua teratasi. Yang kedua, pencurian dengan pemberatan ada tiga laporan dan dua terselesaikan.
Lanjutnya, yang ketiga kasus perjudian ada empat laporan dan keempatnya bisa diselesaikan. Kemudian yang keempat, kekerasan dalam rumah tangga dengan satu laporan dan bisa diselasaikan. Yang kelima, penipuan, satu laporan dan satu penyelesaian. Sedangkan, yang keenam, satu tindakan yang berlatar sakit hati berupa penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam.
"Kelima kasus motifnya ekonomi yang disebabkan oleh pengangguran," tukasnya.
Untuk mengantisipasi peningkatan angka kriminalitas, polisi akan mengoptimalkan patroli di setiap desa. Hal itu akan dilakukan khususnya pada jam dan kokasi rawan aksi kejahatan. [rof/col]