Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Upaya menekan angka kematian ibu dan bayi maka peran kader Keluarga Berencana (KB) Kesehatan sangat diperlukan. Para kader diminta untuk memberikan sumbangsih dalam mencapai target yang telah ditetapkan pemerintah.
Koordinator penyuluh KB Kecamatan Jatirogo, Andik Widjajanto melalui anggotanya Bu Sus menyatakan, pihaknya bekerja sama dengan pihak Kementerian Agama di Kantor Urusan Agama (KUA) dan kader di setiap desa melakukan koordinasi agar konseling yang dilakukan tepat pada sasaran. Hal itu juga dilakukan dengan menyampaikan pembinaan lewat Bina Keluarga Remaja (BKR) desa.
“Terutama bagi remaja putri yang menikah di bawah 20 tahun, itu yang jadi sasaran utama mendapat konseling agar menunda kehamilan hingga usia 20 tahun," tutur Bu Sus kepada blokTuban.com, Senin (14/11/2016)
Ia juga menambahkan, dalam hal ini pihaknya juga tidak bisa melakukan paksaan. Namun, dengan berusaha memberi pemahaman bagi remaja dengan telaten, para calon ibu bisa menyadari dan mengikuti program pemerintah tersebut.
"Kapasitas kita hanya konselor, akan tetapi harapan pemerintah masyarakat bisa menguikuti dan hidupnya sejahtera," tandasnya.
Seluruh kader berupaya berkontribusi positif dan mampu mempercepat terwujudkan keluarga yang madiri dan sejahtera. Yang bertujuan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, mengurangi tingkat kematian ibu, bayi dan balita.
"Kader KB, kita upayakan aktif memberikan penyuluhan kepada masyarakat, seperti penyuluhan kepada suami istri, remaja serta memanfaatkan pertemuan sosial masyarakat dan keagamaan untuk menyampaikannya," pungkasnya. [rof/col]