Untuk Listrik, Gas Lebih Irit Dibanding Solar

Reporter: Edy Purnomo

blokTuban.com - Keberadaan gas untuk menghidupkan turbin di Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok yang dioperasikan PT Indonesia Power Unit Pembangkitan (UP) Semarang, benar-benar lebih menghemat. Bahkan, harga dari BBM jenis solar sebelumnya sampai setengah lebih.

Informasi blokTuban.com menyebutkan jika kompresi gas menjadi listrik dengan jumlah 28 Million Matric Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari (gas) bisa menghasilkan 100MW (mega watt) selama 24 jam penuh.

Hal itu dibenarkan General Manager PT Indonesia Power, Unit UP Semarang, Tarwaji, Selasa (1/11/2016), disela-sela kunjungan pimpinan media se wilayah kerja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) di Semarang. Termasuk dalam rombongan pimpinan blokBojonegoro.com dan blokTuban.com.

Diterangkan, penghematan gas bisa dicontohkan jika saat itu menggunakan BBM jenis solar, untuk menghasilkan 1 KWH membutuhkan Rp2.000 biayanya, maka dengan gas cuma Rp850 dalam hitungan rupiah. Jadi terdapat penghematan sekitar Rp1.150 tiap 1 KWH.

"Bisa dihitung sendiri berapa MW yang dihasilkan PLTGU UP Tambak Lorok ini. Penghematannya bisa triliunan rupiah," tegasnya.

Sementara itu Manajer Operasi Indonesia Power UP Semarang, Dony Bakar menegaskan, efisiensi selain dari bahan bakar juga kondisi turbin. Jika turbin baru, makan akan lebih efisien. Apalagi jika memasuki puncak penggunaan listri dari pukul 18.00 WIB sampai 20.00 WIB. Oleh karena itu, pihaknya berharap masyarakat ikut menghemat pemakaian listrik pada jam padat itu, karena jika tetap tinggi, maka pihaknya juga terpaksa mempergunakan cadangan bahan bakar lebih mahal pula.

"Harga listri di Indonesia untuk tingkat ASEAN berada di tengah, karena lebih murah dibanding Singapura dan Thailand. Tapi lebih mahal di atas Filipina dan Vietnam. Pada intinya, dengan gas harga listrik bertambah hemat," sambungnya. [pur/mad]