Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Kondisi alam dan cuaca yang tidak menentu menjadi kendala tersendiri bagi pihak terkait untuk menanggulangi bencana. Karena itu pula, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban menerapkan tiga proses menanggulangi bencana yang kemungkinan terjadi akibat disfungsi tanggul Bengawan Solo.
Plt BPBD, Joko Ludiyono mengatakan penanggulangan bencana akibat luapan air di antaranya dilakukan pada pra bencana, tanggap darurat bencana dan pasca bencana. Pada penanggulangan di tahap pra bencana atau membaca potensi bencana dilakukan investigasi struktural.
"Kita mengidentifikasi dan menginventarisir tanggul-tanggul yang kritis," kata Joko, Selasa (25/10/2016).
Pembangunan tanggul di Kecamatan Rengel, lanjut Joko merupakan salah satu langkah penanggulan bencana alam banjir untuk jangka waktu panjang. Pembangunan tanggul yang baru sekitar tiga kilometer dilakukan dengan memantau elevansi atau tingkat ketinggian mata air.
"Sementara di Desa Simorejo - Widang tanggul kritis perlu ditanggul (direkonstruksi, red) menggunakan parapet dan sudah kami informasikan kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo," ujar Joko.[dwi/col]
Pembangunan Tanggul, Usaha BPBD Tanggulangi Bencana Bengawan Solo
5 Comments
1.230x view