Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa (PN) Cabang Tuban menggelar apel pendekar dan Konferensi Cabang (Konfercab) II di Halaman Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim ( STITMA) Tuban, Minggu (23/10/2016).
Konfercab ke II dihadiri oleh Pengurus Wilayah PN Jawa Timur, Pengurus PCNU Tuban beserta banomnya, PC LP Maarif, dan seluruh perwakilan pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pagar Nusa di 20 Kecamatan. Acara tersebut dibuka dengan apel pendekar dilanjut sambutan, kemudian pembaiatan dan ditutup dengan ragam atraksi silat dan kanuragan.
"Pada intinya, rangkaian acara yaitu pembaitan warga baru dilanjut konfercab II," ujar Ketua Cabang PN Tuban, Abdul Munif, Minggu (23/10/2016).
Munif sapaan akrabnya menambahkan, Pagar Nusa sebagai organisasi yang lahir dari pesantren, mengajak kepada seluruh anggota agar senantiasa menjaga sikap dan perilaku. Lanjut Munif, anggota Pagar Nusa adalah santri yang bertanggungjawab dan tetap berjuang mengawal perjuangan ulama dan bangsa.
Pria yang juga menjabat sebagai perangkat Desa Ngrojo, Kecamatan Bangilan itu menegaskan bahwa Pagar Nusa adalah pergerakan. Maka ketika bergerak harus yang terbaik untuk NU dan Bangsa, karena NKRI harga mati.
Sementara Sekretaris Wilayah PN, Gus Sholahudin Fatah mengajak dan memanggil pesilat Tuban untuk memacu prestasi di tingkat Nasional maupun Internasional. Sebagai anggota kata dia, harus menjaga ciri khas yang melekat pada Pagar Nusa.
"Ciri khas sapaan "kang", pembacaan Al Fatihah, dan Sholawat Nariyah sebelum berlatih serta membaca Surah Al Asr di penutup latihan harus dipertahankan," tandasnya.
Sementara, Wakil Sekretaris PCNU Tuba, Jamal Ghofir, menambahkan, peranan Pondok Pesantren, kiai dan santri dalam mengawal kemerdekaan tidak bisa dielakan lagi.
Ia juga menegaskan, saatnya Para Kader- kader NU khususnya Pagar Nusa mengisinya dengan prestasi. Namun, tetap dalam koridor Ahlussunnah Wal Jama'ah An-Nahdliyah. Keberadaan PN menurut dia harus memberikan kemaslahatan bagi masyarakat serta pengembangan PN harus lebih optimal, khususnya di lembaga di bawah naungan NU.
"Kaderisasi harus terus di galakan dan diperjuangkan, sebab PN ini adalah aset NU." tegasnya.[rof/col]