Tetap Bertahan untuk Lestarikan Alat Tenun Gedog Tradisional

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Saat berada di Desa Kedungrejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban sesosok nenek yang dengan tenaga terbatasnya mampu mengeluarkan irama godog,gedog,gedog untuk memperoleh hasil kain yang mempunyai nilai ekonomis.

Tasri (56) nama lengkapnya, ia merupakan salah satu penenun gedog tradisional yang masih bertahan untuk menggeluti alat tenun gedog tradisional demi menghasilkan sebuah karya cantik untuk memperoleh pundi-pundi uang.

Warga Desa Kedungrejo tersebut mengatakan, aktivitas menenun dengan peralatan yang serba tradisional ini telah dilakukanya sejak masih lajang dan hingga bersuami sampai saat ini yang telah mempunyai seorang cucu.

"Dulunya saya melihat orang tua saya yang altifitasnya juga menenun, sekitar 40 tahun yang lalu sejak itu saya bisa menenun," ungkap Tasri kepada blokTuban.com.

Suami nenek satu cucu itu telah meninggal sejak lama, hingga saat inilah ia hidup bersama anaknya serta cucu. Untuk mengisi waktu luangnya saat musim kemarau Tasri melakukan aktifitas menenun dengan waktu yang lebih lama. Namun, apabila musim penghujan tiba, ia lebih mengutamakan untuk bertani.

Dengan proses yang lama dan ketelatenanya bersahabat dengan alat tenun tradisional sepanjang satu meter setengah itu, dalam empat hari ia mampu menghasilkan kain sepanjang kurang lebih tiga meter. Hasil kain produksinya disetorkan ke desa sebelah dengan harga Rp120.000. "Dalam empat hari menenun biasanya dapat satu lembar kain terus saya setorkan ke Desa Gaji," pungkasnya. [hud/col]