Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Setiap orang punya alasan memilih masa depan. Begitu juga dengan Mohammad Taufiq Ibrahim (26), ketika memilih keluar sebagai honorer K-2 di Panti Cacat Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur di penghujung tahun 2013 lalu. Saat itu dia hampir diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Setelah tiga tahun dari keputusan yang diambil. Sekarang Taufiq lebih dikenal sebagai pengusaha dan pengrajin kaki palsu. Melayani pemesanan di berbagai kota yang ada di Jawa Timur, juga beberapa instansi rumah sakit dan lembaga kepemerintahan.
Ditemui di bengkel produksinya, Jalan Sunan Kudus Gang 2, Kelurahan Latsari, Kecamatan/kabupaten Tuban, pemuda lulusan Politeknik Kesehatan (Poltekes) Negeri Surakarta itu tampak sibuk melihat kaki palsu hasil karyanya."Ini baru saja saya selesaikan, ada pesanan dari seseorang yang habis kecelakaan," jelas Taufiq, kepada blokTuban.com, Kamis (4/8/2016).
Dia beralasan tidak bisa bekerja di lingkungan instansi normal. Alasan inilah yang mendasari dia keluar sebagai honorer K-2 di Dinsos Jatim. Dia juga ingin menerapkan ilmu kuliah di jurusan Ortotik Prostetik, yakni pembuatan alat penyangga tubuh yang rusak, bisa diterapkan dan membantu orang-orang cacat agar bisa beraktivitas.
"Awal tahun 2014 akhirnya saya mulai membuat kaki palsu, Alhamdulillah sekarang sudah berjalan lancar," jelas Taufiq.
Dibantu dua karyawan, dia bisa menyelesaikan satu kaki palsu dengan jangka waktu tiga hari. Kaki palsu dia buat dari rexin (plastik mentah). Sebelum membuat kaki, dia harus terlebih dahulu melakukan pengukuran kaki atau tangan pemesan. Kemudian melakukan modifikasi bentuk kaki dengan bahan gipsum dan juga spon tipis. Setelah itu untuk proses finishing dia serahkan kepada dua karyawannya.
Satu bahan yang harus dia datangkan dari China, yakni tiruan telapak kaki dan juga tangan. Tetapi untuk bahan-bahan lain dia bisa dapatkan dari produk lokal.
"Kalau untuk pengukuran dan modifikasi harus saya lakukan sendiri biar nyaman, sementara untuk finishing digarap dua teman kerja saya," jelas Taufiq. [pur/ito]