Reporter: Edy Purnomo - Moch Nur Rofiq
blokTuban.com - Selain tape ketan berbalut daun ploso yang legendaris, Desa Tawaran, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, juga menawarkan potensi lain. Desa ujung barat di Kabupaten Tuban itu tidak kalah di sektor peternakan sapi dan kambing.
Sekretaris Desa (Sekdes) Tawaran, Darsam, menjelaskan Pemerintah Desa (Pemdes) selalu mensuport upaya pengembangan desa. Seperti program pengembangan peternakan sapi dan kambing yang dilakukan kelompok tani "Sido Mulyo" di desa tersebut. Setidaknya, ada sekitar tujuh peternak sapi yang ada di Desa Tawaran.
[Baca juga: Tape Berbalut Daun Ploso di Ujung Barat ]
"Seperti yang ada di Dusun Krajan (Desa Tawaran), ada beberapa budidaya sapi dan kambing yang dilakukan dengan semangat oleh warga," terang Darsam, Senin (1/8/2016).
Salah satu peternak yang ditemui, Akwan (52), mengaku sudah mulai berkecimpung di dunia peternakan pada tahun 1994 lalu. Pria yang juga menjadi ketua kelompok tani itu bisa mengirim sampai 100 ekor sapi di musim lebaran. "Tujuan pengiriman sering ke kota Bogor, Jawa Barat," jelas Akwan ketika dikunjungi di peternakannya.
Akwan mengaku bekerjasama dengan pengepul asal Bogor. Musim setelah hari raya Idul Fitri, biasanya dia juga mencari tambahan ternak ke sapi yang ada di sekitar Kecamatan kenduruan. Setelah ditampung dan dirawat, kemudian sapi tersebut dikirim ke Bogor seacara bertahap. "Kalau sudah cukup satu truck kita kirim ke Bogor, kemudian mencari lagi untuk ditampung di kandang," jelasnya.
Melimpahnya Sumber Daya Alam (SDA) membawa dampak besar bagi pertanian dan peternakan Desa Tawaran. Semuanya dimanfaatkan dengan baik oleh warga. "Contohnya limbah pertanian saat panen padi, jagung, dan kacang kulit dimanfaatkan dengan maksimal menjadi pakan ternak," jelas salah satu perangkat desa, Istaji.
Jadi Ikon Kenduruan, Selalu Butuh Inovasi
Camat Kenduruan, Hendro Basuki, mengatakan Desa Tawaran mempunyai potensi cukup lengkap. Bisa dibilang sebagai salah satu desa yang menjadi ikon Kecamatan Kenduruan. Selain tape tawaran yang terkenal, juga di sektor pertanian maupun peternakan. "Para petani cukup makmur, terbukti dengan potensinya berupa tanaman padi, jagung, dan singkong," jelas Hendro Basuki.
Hendro menjelaskan semua pihak memiliki peran yang penting dalam mengelola SDA. Karenanya, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan suatu keharusan, agar masyarakatnya lebih maju. "Seperti tape tawaran yang sudah melegenda, tapi perlu dilakukan inovasi baru," kata Hendro.
Tape tawaran memang terkenal lezat dan enak, hanya saja waktu konsumsi masih terbilang singkat. Itu karena tekstur tape yang cenderung basah, sehingga hanya bisa bertahan selama beberapa hari saja. Perlu dibuat olahan lain dengan bahan dasar yang sama.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian Kabupaten Tuban. Agar diadakan pelatihan pengembangan produksi tape, baik dari ketan maupun dari singkong. Tape singkong jenis tape kering misalnya, tape ini justru lebih awet." ujarnya.
Ia menambahkan, meningkatnya kualitas SDM tentunya akan memberikan peluang yang besar bagi terlaksananya program dan kegiatan pembangunan desa secara efektif dan efesien. [pur/fiq/ito]