Akhir 2016, Proyek Sungai Jambon Harus Rampung

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Pengerjaan bangunan sungai Jambon di Desa Sumurgung, Kecamatan/Kabupaten Tuban sudah mulai digarap. Penyelesaian proyek antisipasi langganan banjir tersebut ditargetkan rampung di akhir tahun 2016.

Diketahui sebelumnya, sejak dulu Kecamatan Tuban Kota dan Merakurak menjadi langganan banjir. Tidak lebih dari puluhan hektar lahan pertanian dan pemukiman warga ikut jadi korban.

Melihat hal itu, pemerintah akan melakukan beberapa tahapan pembangunan, diantaranya meliputi pelebaran Sungai Jambon, pembuatan sodetan di Desa Bogorejo, membuat bangunan pelimpah air di Desa Bogorejo, pembuatan Shipon di Desa Bogorejo berupa perempatan air, dan yang terakhir pengerukan sungai di daerah Sugihwaras, Jenu, Tuban.

"Lima langkah itu yang direncanakan Pemerintah Daerah (Pemda) Tuban, untuk mengantisipasi bencana banjir tahunan di Sungai Jambon," jelas Kabag Humas dan Media Pemda Tuban, Teguh Setyabudi, Senin (5/9/2016).

Lanjutnya, untuk yang pertama adalah pelebaran Sungai Jambon yang awalnya lebar hanya 1,5 hingga 2 meter (m), nantinya dibuat menjadi 4 meter. Hal ini diselaraskan dengan kondisi hulu yang memiliki lebar 8 meter. Jika dikalkulasi dengan menyesuaikan peta pelebaran sungai yang mencapai 1 kilometer (km), maka diperlukan anggaran sebesar Rp3 miliar.

"Pelebaran itu mulai jembatan Sungai Jambon hingga belakang kantor Koramil Kecamatan Merakurak saja. Karena jalur drainase dari Koramil ke utara sudah aman hingga Desa Sugihwaras, Jenu," jelasnya.

Selanjutnya yang kedua, terkait langkah pembuatan sodetan di Desa Bogorejo. Proyek itu akan dianggarkaan 1 miliar dengan panjang 600 meter dan lebar 2 meter. Nantinya, untuk sodetan yang berdekatan dengan pemukiman dan bahu jalan akan dipasang saluran sepanjang kurang lebih 90 meter lengkap dengan penutupnya, dan sisanya hanya dipasang tanggul di kanan dan kiri.

Yang ketiga, Pemda juga berencana membuat bangunan pelimpah air di Desa Bogorejo. Saluran Sungai tersebut dibuat untuk menanggulangi debit air sungai Jambon yang ke arah barat. Pasokan air akan dilimpahkan ke sisi utara hingga Desa Sugihwaras.

"Secara hitungan limpahan air itu menghabiskan anggaran Rp300 juta," katanya.

Yang keempat, pembuatan Shipon di Desa Bogorejo yang akan menelan dana Rp300 juta. Bangunan tersebut berupa perempatan air dengan ketinggian arus berbeda. Tujuannya debit air yang lebih banyak akan dialirkan ke Desa Sugihwaras, Jenu.

"Dan yang terakhir adalah pengerukan sungai selebar 8 meter di daerah Sugihwaras, sebab aliran sungai tersebut mengalami kedangkalan," terang Teguh Setyabudi.

Data yang dihimpun blokTuban.com, bahwasanya Pemerintah Kabupaten Tuban telah menyediakan anggaran sebesar Rp4,6 miliar. Anggaran tersebut dalam waktu empat bulan akan dioptimalkan di lima pekerjaan tersebut. [rof/rom]