Unik, di Grabagan Ada Panjat Pohon Pisang Terbalik

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Ide kreatif para pemuda untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) memang tidak ada habisnya. Seperti ide perlombaan yang satu ini, lomba panjat pohon pisang terbalik.

Lomba yang diselenggarakan pada Minggu (4/9/2016) oleh Remaja Musala (Remus) Nurul Jannah, Dusun Jati, Desa/Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban ini dapat diancungi jempol. Pasalnya, penyelenggaraan lomba panjat pinang dengan berbagai hadiah menarik sudah menjadi hal yang biasa dimata masyarakat.

Dengan begitu, agar peringatan tujuh belasan tetap meriah dan berbeda, para pemuda yang tergabung dalam Remus tersebut mengadakan lomba panjat pohon pisang terbalik, perlombaan ini mirip dengan panjat pinang pada umumnya, namun pemuda Dusun Jati, Desa Grabagan tersebut memilih pohon pisang.

Sekretaris Desa (Sekdes) Grabagan, Bambang kepada blokTuban.com mengatakan, perlombaan panjat pohon pisang terbalik ini merupakan ide kreatif bersama, dan sesuai kesepakatan saat musyawarah. Lomba ini
sebagai pengganti perlombaan panjat pinang yang setiap tahun diselenggarakan oleh remus dusun jati.

"Perlombaan ini setiap kelompok hanya dibatasi dua orang, dan perkelompok dibatasi hanya lima menit," kata Bambang.

Disamping itu, agar saat jatuh tidak sakit, di bawah pohon tersebut diberi air seperti halnya kolam. Meski hadiah hanya berada di ketinggian lima meter, namun perlombaan ini lebih sulit dibandingkan
dengan perlombaan panjat pinang pada umumnya.

Terpisah, salah satu Tokoh Masyarakat, Harsono (45) menuturkan, para peserta yang hanya terdiri dari dua orang perkelompok itu nampak kesusahan untuk menjangkau hadiah yang berada di atas. "Hadiah di atas berupa uang dan kertas yang di dalamnya ada tulisan hadiah untuk ditukar di bawah," jelas Harsono.

Pohon pisang yang digunakan untuk perlombaan tersebut adalah jenis pisang raja yang mempunyai batang besar. [hud/rom]