Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Dengan musim yang tidak menentu seperti ini, petani di Dusun Suruhan, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban beralih menjadi buruh pengelupas Singkong sebagai penghasilan tambahan.
Seperti halnya Marsani (35), salah satu petani di dusun tersebut mencari penghasilan tambahan sebagai buruh pengelupas singkong, ini dilakukan karena akhir-akhir ini di daerahnya jarang diguyur hujan, sehingga ladangnya sudah tidak ada tanamanya lagi (Bero).
Oleh karena itu, untuk mengisi waktu luang selama musim ini, ia bersama istrinya bekerja sebagai pengelupas singkong yang akan dijadikan sebagai gaplek milik warga Desa Tuwiri Wetan sendiri.
"Sudah satu minggu saya dan keluarga ikut mengelupas singkong yang akan dijadikan gaplek," kata Marsani kepada blokTuban.com. Jumat (26/8/2016).
Satu kwintal singkong dihargai Rp7.000, berhubung hanya sebagai pekerjaan sampingan, Marsani dengan dibantu istrinya bisa memperoleh hingga empat sampai lima kwintal dalam sehari.
"Kalau bisa sehari full, bisa memperoleh lima kwintal lebih ," pungkasnya. [hud/rom]