Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Saat ini Selasa (3/5/2016) para petani diKecamatan Kerek, Kabupaten Tuban telah memulai menanam untuk tahap yang kedua, dan sebagian telah melakukan pemupukan, agar jagung bertumbuh dengan maksimal.
Namun, berhubung hujan yang tak kunjung turun, para petani di Desa Jarorejo, Kecamatan Kerek yang memiliki tanaman jagung yang telah berusia kurang lebih 11 hari dirasa telah cukup untuk diberi pupuk, dan tidak menunggu lama lagi untuk melakukan pemupukan dengan inisiatif petani sendiri yang dirasa lebih efisien.
Dari pantauan blokTuban.com tanah yang telah ditanami jagung tersebut sudah kering, sehingga para petani memilih memupuk tanaman jagungnya dengan campuran air.
Salah satu petani Desa Jarorejo Pasman (50) mengaku, persawahan yang menghabiskan benih jagung kurang lebih delapan kilogram ini sudah cukup umurnya untuk dilakukan pemupukan, agar tanaman jagung tumbuh dengan maksimal.
"Namun sudah hampir seminggu tidak pernah diguyur hujan, adapun hanya gerimis dan tidak cukup membasahi tanah, sehingga pemupukan dilakukan dengan campuran air agar lebih efektif," ungkap Pasman.
Petani lain Arifin (40) mengatakan, pemupukan pakai air ini lebih efektif. Namun untuk mengambil air sendiri harus mengambil dari waduk, sungai atau sumur yang berada di tengah pemukiman. Sehingga itu menjadi keluhan petani.
"Kalau untuk saat ini air masih ambil di sawah petani yang lain, namun tidak tahu pemupukan nanti ambil air dimana," ujar Arifin kepada blokTuban.com.
Saat ini di Desa Jarorejo sangat minim sumur bor, walaupun ada hanya milik perseorangan. Dengan kondisi seperti ini para petani menginginkan adanya sumur bor untuk umum, sehingga para petani bisa memaksimalkan hasil panenya.[hud/ito]
Tanah Kering,Petani Jarorejo Lakukan Pemupukan Dengan Air
5 Comments
1.230x view