Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Petani yang berada di wilayah Kabupaten Tuban selatan, sebagian besar memilih menjual gabah hasil panen mereka kepada tengkulak, yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah.
Informasi dari lapangan, kebanyakan petani yang menjual gabah keluar Tuban berada di kawasan Kecamatan Singgahan, Kecamatan Bangilan, Kecamatan Senori, Kecamatan Kenduruan, dan Kecamatan Jatirogo.
"Banyak bakul (tengkulak) dari Rembang yang ambil gabah dari petani," jelas salah satu petani asal Desa Sendang, Kecamatan Senori, Arip Saifullah, saat di lahan petanian setempat, Selasa (5/4/2016).
Petani mengaku, menjual gabah ke pedagang asal Rembang, Jawa Tengah, dinilai lebih mudah. Dibandingkan harus menjual dengan pedagang lokal ataupun langsung menjual kepada Badan Urusan Logistik (Bulog).
"Kalau ke Bulog, proses seleksi beras sangat ketat. Selain itu, kabarnya hanya rekanan yang bisa memasok beras kesitu," kata Arif.
Sumber lain menyebut, tengkulak asal Rembang membeli gabah dari petani dengan beragam cara, mulai dari sejak padi belum panen (ijon), sistem borongan (tebas), ataupun dengan sistem timbang di tempat.
"Petani ambil mudahnya saja, karena hasil panen juga dipergunakan untuk modal tanam selanjutnya," jelas Sahid, petani asal Singgahan.
Banyaknya gabah petani yang dijual ke luar daerah, dinilai menjadi ancaman bagi pasokan pangan Kabupaten Tuban. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban, Miyadi mengatakan, kalau hal ini merupakan permasalahan bersama.
"Hanya saja kita perlu mengetahui secara detail permasalahan ini, kalau perlu kita akan meminta komisi untuk turun ke lapangan," jelas Miyadi. [pur/rom]
Petani Pilih Jual Gabah ke Luar Daerah
5 Comments
1.230x view