Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur dan Puskesmas Kerek, Kabupaten Tuban, akhirnya turun ke Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, hari ini, Minggu (3/4/2016).
Petugas datang untuk mengklarifikasi kematian yang tinggi di desa tersebut. Seperti berita sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Karanglo, menyebut dalam kurun waktu 45 hari ada 61 orang yang meninggal dunia.
"Kematian di desa itu normal, sudah kami lakukan klarifikasi bersama dengan petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur," jelas Kepala Puskesmas Kerek, Rika Triyana, usai menemani petugas kesehatan di Desa Karanglo.
Petugas mencatat beberapa indikasi penyebab kematian warga dalam kurun waktu terakhir. Salah satunya adalah usia kematian yang wajar, yakni berkisar antara 40 sampai 60 tahun. Kemudian, petugas juga tidak menemukan indikasi adanya gangguan penyakit yang menyerang warga.
Seperti, gejala sakit paru-paru seperti yang dikabarkan kemarin. Rika menjelaskan, tidak semua sesak di bagian pernafasan, itu indikasi paru-paru. Karena, sesak nafas juga bisa dipicu karena gangguan kesehatan jantung.
"Apabila lingkungan sehat yang dianggap sebagai pemicu, indikatornya adalah kematian pada bayi, ibu, dan anak. Bukan pada kematian orang dewasa," jelas Rika.
Karena, bayi dianggap paling rentan terhadap gejala perubahan lingkungan. Selain itu, penyebab kematian juga tidak bisa diketahui dengan hanya melihat atau melakukan pemeriksaan dari luar. "Dibutuhkan otopsi, guna mengetahui penyebab pasti suatu kematian," jelasnya. [pur/rom]
Angka Kematian Tinggi di Karanglo Kerek
Petugas Kesehatan Sebut Kematian Warga Karanglo Wajar
5 Comments
1.230x view