Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Produsen krecek atau kerap disebut rengginang mengeluhkan hasil produksi selama musim hujan ini. Sebab, sulit mendapat panas matahari untuk proses pengeringan krecek.
Salah seorang produsen krecek, M Nur Ali (38) mengeluhkan jika pada musim panas seperti sebelumnya, proses pengeringan krecek hanya membutuhkan maksimal dua hari. Namun, saat musim hujan terjadi proses pengeringan membutuhkan waktu dua kali lipat.
"Hari-hari ini proses pengeringan sampai empat hari. Apa lagi kalau pagi sudah hujan, bisa-bisa sampai siang tidak dapat panas sama sekali," ungkap pria asal Dusun Simokrajan, Desa Simo, Kecamatan Soko ini.
Tidak memperoleh panas maksimal untuk proses pengeringan krecek tidak hanya dikeluhkan Ali, produsen krecek lainnya pun demikian. Seperti Siti Murtasimah (33) mengatakan, musim saat ini kurang bersahabat dengannya.
"Kalau membuat krecek dan tidak mendapat panas segera bisa-bisa keluar jamur. Meski tetap aman dikonsumsi, saat digoreng kurang mengembang sempurna," ujar Siti.
Kendati hujan kerap mengguyur, pemesanan krecek tetap ada. Saat ini musimnya orang punya hajatan, jadi pesanan krecek setiap minggu pasti ada. "Kalau musim panas sekali membuat bisa sampai 60 kilogram. Tapi saat ini sekitar 30 kilogram," pungkas Siti.[dwi/ito]