Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Kompensasi untuk nelayan asal Desa Glondonggede, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, dari PT Holcim Indonesia, Tbk, macet sejak beberapa bulan terakhir.
"Sudah beberapa bulan ini tidak ada kompensasi, padahal kemarin-kemarin selalu diberikan kompensasi setiap bulan," jelas salah satu nelayan, Sodikin (45), Selasa (29/12/2015).
Kompensasi ini, diberikan perusahaan kepada nelayan atas adanya aktivitas pengerukan di pelabuhan milik PT Holcim. Pengerukan ini cukup mengganggu aktivitas nelayan, juga biota laut yang sebenarnya banyak di sekitar pelabuhan.
Tetapi, sejak sekitar 10 bulan terakhir mereka (nelayan,red) tidak mendapat kucuran dana yang menjadi tanggung jawab perusahaan asal Swiss ini. Mereka mengaku, belum mengetahui secara pasti penyebab macetnya kompensasi ini.
"Kita juga tidak tahu penyebabnya apa, ini berhenti di rukun nelayan atau di perusahaannya," jelas Sodikin menambahkan.
Dikonfirmasi, Coorporate Communication East Java PT Holcim, Indriani Siswati, membenarkan kalau ada keterlambatan pemberian insentif sekitar 6 bulan. Insentif ini, sebetulnya telah diberikan sejak tahun 2012 lalu ketika memulai aktivitas proyek di pelabuhan yang ada di Desa Glondonggede, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban.
"Ada keterlambatan, mohon dipahami karena ada prosedur administrasi yang harus dilakukan," jelas Indri, saat dikonfirmasi melalui ponselnya.
Ada administrasi yang kurang atau belum bisa dilengkapi oleh penerima. Indri menyebut, perusahaan tidak bisa mencairkan anggaran apabila prosedur administrasi tidak dilengkapi.
"Kita sudah mengkomunikasikan hal ini, yaitu mengenai beberapa administrasi yang kurang. Kami berharap, administrasi bisa dilengkapi dahulu supaya tidak timbul masalah dikemudian hari," tandas Indri.
Selain itu, Indri belum menyebutkan secara detail berapa nilai insentif dan juga penerimanya. Hanya saja, insentif tersebut berbeda dengan program pemberdayaan yang diklaim terus dilakukan oleh perusahaan. [pur/rom]
*Foto ilustrasi bisnis.liputan6.com