Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Realisasi retribusi daerah Kabupaten Tuban dari dana bergulir hingga akhir November 2015 terbilang rendah, yakni di bawah 10 persen.
Dari data yang dihimpun blokTuban.com realisasai terendah ada pada dua sektor. Kedua sektor tersebut ialah pendapatan bunga industri kecil dan bunga pasar desa. Dengan masing-masing persentase realisasi sebesar 9 persen dan 3 persen.
Target awal dari hasil dan pengelolaan dana bergulir seharusnya Rp367 miliar, namun hingga akhir November lalu realisasi belum maksimal. Tercatat hingga kini realisasai baru mencapai Rp81 miliar.
"Faktor penyebab tidak tercapainya target karena selama ini tingkat kesadaran masyarakat membayar iuran masih kurang. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa uang yan mereka pinjam uang negara, berarti ya uang mereka juga. Sehingga anggapan tidak mengembalikan uang pinjaman tidak jadi masalah," tutur sekretaris Dinas Perdagangan dan Perekonomian (Disperpar), Endang Trimeidya.
Persentase terendah dimiliki pendapatan bunga pasar desa. Menurut Mei, sapaan akrab Endang Trimeidya, sejauh ini pasar desa dikelola oleh Pemerintah Desa (Pemdes). Sehingga ketika masa jabatan sudah purna atau berakhir masa kerja, pemungutan pajak pasar jadi terbengkalai.
Selain itu, tambah Mei, penyebab dana bergulir yang mandek di tangan masyarakat selama ini lantaran tidak dapat dideteksi baik usaha dan tempat tinggal si peminjam. Perpindahan domisili dan ditutupnya usaha yang bersangkutan akhirnya terjadi jatuh tempo atau piutang. [dwi/col]