Reporter: Parto Sasmito
blokTuban.com – Operator Blok Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tuban, Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ) terus melakukan aktivitas pengeboran dan produksi di dua tempat. Yakni Lapangan Mudi yang ada di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban dan Lapangan Sukowati Pad A Desa Campurejo, Kecamatan Kota dan Pad B di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro.
Jelang akhir tahun 2015 ini, target produksi minyak di Lapangan Mudi telah tercapai, yakni dari angka 1.150 Barel Per Hari (BPH) yang ditentukan, pada pelaksanaannya relatif stabil antara 1.300 hingga 1500 BPH. Kondisi berbeda justru dialami di Lapangan Sukowati. Pada bulan Oktober 2015, dari produksi di Pad A sebesar 7.100 BPH dan Pad B 8.450 BPH, bulan berikutnya turun menjadi 7.050 dan 8.300 BPH.
Meskipun di Lapangan Sukowati mengalami penurunan, namun jumlah produksi JOB P-PEJ masih tergantung besar dari lapangan tersebut. Jika dibandingkan dengan Lapangan Mudi, tampak jelas timpang jumlah produksi minyak yang dihasilkan. Target di Mudi tercapai, karena produksi di sumur yang ada juga telah minim.
Field Manager (FM) JOB P-PEJ, Junizar H. Dipodiwirjo mengatakan, di Lapangan Mudi terbagi menjadi tiga, yakni Pad A memiliki 6 sumur, Pad B 12 sumur dan pad C ada 7 sumur. "Namun yang aktif ada 2 sumur minyak di Pad A, 8 sumur minyak di Pad B, dan 4 sumur injeksi air di Pad C," ungkapnya beberapa waktu lalu.
Sedangkan di Lapangan Sukowati, di Pad A ada 12 sumur yang aktif dari total 14 sumur yang ada, dan di Pad B, dari 20 sumur ada 18 yang aktif. "Saat ini juga sedang mengebor sumur #skw 31 di Pad B dan hampir selesai. Untuk penambahan sumur, selanjutnya masih dibicarakan dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)," tambahnya.
Seperti diketahui, meski jumlah produksi di Lapangan Sukowati lebih besar dari Lapangan Mudi, namun jumlah produksi minyak setiap tahun terus mengalami kemerosotan. Tercatat, di Tahun 2012, JOB P-PEJ pernah mencapai produksi hingga 40.321 BPH, tahun berikutnya turun menjadi 33.114 BPH. Di tahun 2014 jumlahnya turun lagi sampai pada angka 25.244 BPH, dan menjelang akhir tahun 2015 ini, merosot hingga menyisakan sekitar 16.850 BPH. [ito/mad]