Siapa yang tidak pernah mendengar Pemandian Bektiharjo? Bagi warga Tuban, nama sendang dengan air jernih dilengkapi kolam renang itu sudah begitu melekat dengan sejarah Kabupaten Tuban.
Dari hasil proses identifikasi yang dilakukan, prasasti yang ditemukan di Dusun Banaran, Desa Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding diduga peninggalan era Kerajaan Airlangga.
Beberapa sumber menyebut, Letnan Dua (Letda) Soetjipto memimpin operasi wilayah Batalyon 17 untuk mempertahankan Tuban dari cengkeraman penjajah Belanda. Usai mendengar informasi adanya rencana Belanda yang akan menyerang pusat pemerintahan di Montong melalui Cepu, Letda Soetjipto memutuskan untuk melakukan penghadangan di wilayah Kecamatan Senori.
Belanda terus berusaha mengejar pusat pemerintahan Tuban. Karena kondisi semakin genting, tepat pada tanggal 22 Desember 1948 pukul 08.00, pemerintahan diserahkan dari sipil Bupati KH Mustain, dan dipegang militer yakni Komando Distrik Militer (KDM/sekarang Kodim), yakni Kapten R.E.Soeharto. Karena pusat pemerintahan di Tlogonongko sudah tercium Belanda dengan adanya serangan pada tanggal 10 Januari 1949, maka pusat pemerintahan dipindahkan oleh pasukan ke Montong.
Syeikh Abdul Jabar atau nama aslinya Sumoyudo merupakan salah satu kekasih Allah, yang menyebarkan agama Islam<br />di wilayah Kecamatan Singgahan tepatnya di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban.
Syekh Maulana Ishak Al Magribi merupakan salah satu putra Syekh Jumadil Kubro yang mengemban misi dakwah menyebarkan agama Islam ke wilayah timur, seperti Campa, Sumatra, Jawa, dan wilayah di sekitarnya. Berdasarkan Babad sejarah Kerajaan Demak, Syekh Maulana Magribi adalah pemeluk agama Islam dari Jazirah Arab.
Hembusan angin dari selatan malam itu, sayup-sayup menerpa kulit ari, menambah asri suasana kompleks pemakaman di Dusun Cungkup Desa Penambangan Kecamatan Semanding. Makam Cungkup, begitulah masyarakat setempat menyebutnya. Kompleks makam yang luas dan ditumbuhi pohon-pohon besar itu, tampak bersih.
Siapa yang menyangka bahwa wisata alam sungai banyu langsih yang berada di Desa Boto Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban, selain memiliki keindahan alam yang mampu memikat hati pengunjung, ternyata juga memiliki sejarah legenda. Legenda banyu langsih memang sangat lekat dengan putri keturunan cina, diyakini oleh masyarakat setempat memang nyata adanya.
Siapa sangka ada tanpa perjuangan Letda Soedjipto di Dusun Tapen, Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban. Tepatnya dua tugu yang sampai sekarang ini masih tampak kokoh berdiri. Namun, tidak ada nama atau tanda lain yang mengiring, membuat generasi sekarang ini banyak yang tidak mengetahuinya.