Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Syeikh Abdul Jabar atau nama aslinya Sumoyudo merupakan salah satu kekasih Allah, yang menyebarkan agama Islam
di wilayah Kecamatan Singgahan tepatnya di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban.
Syeikh Abdul Jabar adalah seorang yang berdarah bangsawan, khususnya dari raja-raja jawa, seperti halnya Raja Brawijaya (Raja Majapahit),
Raden Fatah (Raja Demak Bintoro I), Sultan Trenggono (Raja Demak Bintoro II), Sultan Hadi Wijoyo atau Joko Tingkir (raja Kerajaan
Pajang I) dan Pangeran Benowo (Raja Pajang III).
Selain bergelar syeikh, ia juga bergelar seorang pangeran di pulau Jawa. Di lihat dari nasabnya Syeikh Abdul Jabar, dari jalur kakek
maupun nenek keduanya masih keturunan Adipati Joyodiningrat (Raja Brawijaya V). Sehingga tak sedikit orang yang memanggilnya dengan
sebutan pangeran.
"Kedatangan syeikh Abdul Jabar di kawasan Jojogan, Kecamatan singgahan ini merupakan pelariannya dari kerajaan pajang yang pada saat itu
pasukan yang dipimpinya mengalami kekalahan perang dengan penjajahan belanda," kata Mahmudi juru kundci Makam Mbah Kabar.
Pelarian syeikh Abdul Jabar, ke kawasan Jojogan diperkirakan pada tahun 1628 atau 1629 Masehi. Di kawasan Nglirip, Jojogan, Kecamatan
Singgahan, ia bertempat tinggal dirumah seorang tokoh yang mempunyai ilmu kanuragan Mbah Syarkowi (Mbah Ganyong).
"Pelarianya berhenti dikawasan air terjun Nglirip yang saat itu masih hutan belantara, dan bertempat tinggal di rumah Mbah Ganyong," ujar
Mahmudi.
Dari cerita yang berkembang di telinga masyarakat, ditempat ini Mbah Ganyong menjadi guru syeikh Abdul Jabar, dalam misinya selain
menyebarkan agamaa islam Mbah Jabar masyarakat menyebutnya menjadikan jojogan sebagai pusat aktifitasnya.[hud/fah]