Bukan Sekadar Hoaks! Kristy dari Unilever Bongkar Strategi Jurnalis Lokal Bertahan di Tengah Badai Digital
Bukan Sekadar Hoaks! Kristy dari Unilever Bongkar Strategi Jurnalis Lokal Bertahan di Tengah Badai Digital
Bukan Sekadar Hoaks! Kristy dari Unilever Bongkar Strategi Jurnalis Lokal Bertahan di Tengah Badai Digital
Reporter: Mochamad Nur Rofiq blokTuban.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tuban menyatakan sikap atas dinamika yang terjadi di tengah masyarakat yang berpotensi menimbulkan keresahan dan provokasi, khususnya di Kabupaten Tuban.
Dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Komisioner KPU Kabupaten Tuban, Gunawan Wihandono, mengapresiasi peran insan media dalam memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat. Ia berharap media tetap menjadi rujukan utama bagi publik, terutama dalam hal program pemerintah dan politik.
Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, penguatan keamanan di ruang digital menjadi perhatian penting, Jumat (25/10/2024).
Berita terbaru mengenai penghapusan insentif bagi guru Paud, TK, dan RA mendapat tanggapan tegas dari Pemkab Tuban.
Sebuah video yang viral di Facebook mengklaim bahwa percikan api muncul dari dalam bumi setelah gempa di Kota Tuban, Jawa Timur.
Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) merampungkan proses pemantauan mis/disinformasi selama hari pencoblosan 14 Februari 2024 dengan melibatkan lebih dari 100 media lokal dan nasional di seluruh Indonesia.
Badan Pengawal Pemilu (Bawaslu) Tuban menghimbau kepada masyarakat, termasuk pemilih pemula untuk menggunakan hak suaranya dan tidak Golput dalam gelaran pesta demokrasi pada 14 Februari 2024 mendatang.
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bersama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) yang tergabung dalam koalisi Cekfakta menggelar kick off diskusi bulanan untuk memetakan data hoaks jelang Pemilu 2024.
Survei UNICEF dan Nielsen pada kwartal satu 2023, menyebutkan sekitar lima dari 10 warga Indonesia rentan terhadap serangan hoaks. Hal ini dikarenakan mereka belum mampu mengenali ciri-ciri hoaks. Sementara itu, sekitar empat dari 10 warga lainnya mampu mengidentifikasi hoaks.