Meski sudah tiga hari berlalu sejak kejadian baku tembak teroris dengan anggota kepolisian, di Desa Suwalan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Rasa takut tak kunjung hilang dari benak Marsuti, selaku orang pertama yang mengetahui keenam teroris bersembunyi di kebun jagung miliknya.
Kepala Komisi C Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban dan segenap anggotanya melakukan kunjungan di Puskesmas Kerek, Kabupaten Tuban, Selasa (11/4/2017).
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, memberikan sejumlah bantuan kepada pemilik lahan tanaman jagung yang rusak akibat baku tembak antara pihak kepolisian dengan teroris, Kemarin Sabtu (8/4/2017).
Marsuti (56), warga Desa Suwalan Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban, bisa tersenyum lega setelah mendapat uluran tangan dari pemerintah setempat, Selasa (11/4/2017).
PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu meresmikan bangunan Masjid Baitus Salam yang berada di Dusun Tapen, Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Senin (10/4/2017). Renovasi tempat ibadah warga muslim di kawasan Ring I kegiatan operasi Pertamina EP Asset 4 itu menelan dana sekitar Rp1 miliar.
Aksi baku tembak yang terjadi terhadap enam Teroris, di Desa Suwalan Kecamatan Jenu kemarin, Sabtu, tidak lepas dari jasa pria bertubuh tegap berpangkat tiga balok di pundak.
Tidak semua sekolah di Kabupaten Tuban mampu melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mandiri. Dari 67 lembaga pendidikan yang melaksanakan UNBK, 5 lembaga diantaranya melaksanakan UNBK dengan bergabung ke sekolah lain.
Pasca terjadinya penembakan dan penyerangan terhadap aparat kepolisian Polres Tuban yang berjaga di Pos Polisi Lalu Lintas (Polantas) Jenu, oleh terduga komplotan teroris, membuat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tuban angkat bicara.
Kerugian materi yang dialami Marsuti (56), warga Desa Suwalan Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban, akibat tanaman jagung miliknya rusak saat terjadi adu tembak antara kelompok teroris dengan kepolisian, Sabtu kemarin (8/4/2017), belum diketahui oleh Pemerintah Kecamatan.
Himbauan Presiden Joko Widodo untuk tidak mencampurkan agama dan politik yang disampaikan dalam pidatonya pada saat meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, menuai kritik dari beberapa tokoh politik. Pernyataan presiden tersebut dikritik tidak punya pijakan sejarah. Namun kritik itu tak menyurutkan pikiran dan langkah politik, pada saat meresmikan Masjid Arifah Istiqomah Ponpes Khalifatullah Singo Ludiro, Sukoharjo Jawa Tengah, dalam pidatonya presiden kembali mengingatkan semua elemen bangsa untuk tidak mempolitisasi agama. Presiden Joko Widodo juga mengklarifikasi bahwa tidak ada pikiran politik atau kehendak untuk memisahkan agama dan politik atau negara, namun menegaskan bahwa hubungan antara keduanya harus dijalin dalam konteks yang tepat.