Kapten Lasmito, Penembak Pertama Teroris Di Tuban

Reporter: Moch. Sudarsono

blokTuban.com - Aksi baku tembak yang terjadi terhadap enam Teroris, di Desa Suwalan Kecamatan Jenu kemarin, Sabtu, tidak lepas dari jasa pria bertubuh tegap berpangkat tiga balok di pundak.

Dia adalah Kapten Lasmito, Komandan Koramil Tuban Kota. Tugas untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) selalu melekat di jiwanya dalam menghadapi serangan oleh kelompok radikal.

Meski saat kejadian itu dirinya sedang lepas dinas, namun begitu mengetahui adanya kelompok teroris di Kecamatan Jenu, mantan Ndanramil Parengan ini langsung menuju lokasi, untuk membantu kepolisian dalam melumpuhkan teroris, sesuai arahan pimpinan.

Bahkan Kapten Lasmito merupakan orang yang pertama kali menembak satu dari keenam teroris yang bersembunyi, di areal perkebunan jagung milik warga setempat.

"Saya pertama kali menembak satu teroris, sebab dia menyerang saya langsung, saya sempat terjatuh juga," kata Lasmito kepada blokTuban.com, Senin, (10/4/2017)

Lanjut dia bercerita, awalnya keenam teroris sudah diberi peringatan untuk menyerahkan diri secara baik. Bahkan imbauan peringatan sudah diteriakkan sebanyak 10 kali. Tetapi, hal itu tidak diindahkan, sehingga keluar lah tembakan peringatan sebanyak tiga kali.

"Dorr Dorr Dorr, saya beri peringatan keenam teroris terlebih dulu agar menyerahkan diri," tutur pria berusia 55 tahun itu.

Usai menarik pelatuk senjata miliknya jenis SS1V3 sebagai tembakan peringatan, tiba-tiba tanpa diketahui dia diserang oleh satu teroris yaitu Satria, asal Semarang, dari jarak sekitar 6 meter.

"Saya tiba-tiba ditergap dan mau ditembak dengan senjata rakitan miliknya, saya lari akhirnya terjatuh. Teroris berusaha mengambil senjata saya, karena dalam keadaan bahaya akhirnya saya menembaknya, kena di bagian leher," ungkapnya.

Usai menembak satu teroris, akhirnya dia mundur di areal persawahan yang agak tinggi untuk mengamankan diri dengan cara tiarap. Sebab masih ada lima teroris yang bersembunyi di perkebunan jagung.

"Saya mundur untuk menyelamatkan diri, karena khawatir diserang lima teroris yang masih hidup," pungkasnya.

Setelah satu teroris ditembak tewas, selanjutnya lokasi persembunyian kelompok bersenjata tersebut diamankan Tim Gegana dan Densus Polda Jatim. Lima teroris itu pun berhasil ditembak mati. [nok/col]