Reporter: Moch. Sudarsono
blokTuban.com – Meski sudah tiga hari berlalu sejak kejadian baku tembak teroris dengan anggota kepolisian, di Desa Suwalan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Rasa takut tak kunjung hilang dari benak Marsuti, selaku orang pertama yang mengetahui keenam teroris bersembunyi di kebun jagung miliknya.
Tanaman jagung yang rusak pun menjadi saksi atas melayangnya enam nyawa teroris akibat peluru timah panas yang bersarang di tubuhnya.
“Sampai sekarang saya masih takut, masih kepikiran kejadian Sabtu kemarin,” kata Marsuti kepada blokTuban.com, usai menerima bantuan ganti rugi atas tanaman jagungnya yang rusak (Selasa, 11/4/2017)
D ihadapan wartawan yang berada di rumahnya, dia bercerita rasa trauma yang dirasakannya. Bahkan untuk kembali ke kebunnya sekalipun dia masih terbayang-bayang rasa ketakutan. Perempuan berusia 56 tahun itu juga mengungkapkan, jika dua hari lalu setelah kejadian, ada orang yang menjemputnya untuk memberikan keterangan.
“Saya dijemput dua orang untuk memberikan kesaksian atas apa yang saya ketahui di kebun jagung,” papar suami dari Kasmen.
Saat ini dia hanya bisa berisitirahat sementara di rumah, untuk menenangkan pikiran dan batinnya yang terkoyah akibat tewasnya enam teroris dalam baku tembak di atas lahan kebun miliknya.
“Sementara di rumah dulu, nanti jika pikiran sudah tenang baru kembali bertani,” pungkasnya.[nok/ito]
#Teks Foto Marsuti Usai menerima bantuan