Ansor dan Laskar Santri Dukung Penindakan Antisipasi Terorisme

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tuban dengan tegas menyikapi insiden penembakan gerombolan terduga teroris beberapa waktu lalu. Organisasi Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) tersebut, sejak awal mengutuk keras dan tanpa kompromi terhadap segala bentuk aksi terorisme.

Sekretaris Umum Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tuban, Harun menilai beberapa pria yang berusaha menembak anggota Polisi Satlantas Polres Tuban di sekitar Pos Pereng, Desa Purworejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban itu bentuk pengalihan sasaran terorisme.

"Pada awalnya sasarannya warga negara asing (WNA) kemudian beralih kepada kepolisian yang selama ini intensif melakukan pemberantasan terorisme lewat densus 88," kata Harun.

Ditegaskan Harun, Gerakan Pemuda Ansor mengapresiasi dan mendukung langkah tegas kepolisian sebagai aparat hukum dalam melakukan pencegahan dan penindakan terorisme di Bumi Wali. Pihaknya juga berharap kegiatan deradikalisasi yang dilakukan oleh aparat lebih mendahulukan pencegahan dibanding penindakan, sehingga bisa meminimalisir korban jiwa.

"Kepada segala bentuk perbuatan yang mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan melanggar hukum, serahkan sepenuhnya kepada aparat hukum," tegasnya.

Untuk itu diharapkan generasi muda NU jangan mudah terprovokasi dengan segala bentuk terorisme dan kekerasan yang mengatasnamakan khilafah/negara Islam. Ia juga menandaskan, Gerakan Pemuda Ansor selalu bersiap diri untuk menjaga (NKRI) apabila negara membutuhkan.

Hal serupa juga dinyatakan Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Tuban, Laskar Santri Nusantara (LSN). Pihaknya menyatakan mendukung langkah Kepolisian dan TNI menghalau mereka (terduga teroris) dalam baku tembak yang sebelumnya melepaskan tembakan kepada anggota Polres Tuban dari mobil Daihatsu Terios warna putih H 9037 BZ di jalur pantura, Sabtu (8/4/2017) kemarin.

"Laskar santri sepakat dan mendukung sepenuhnya aksi penindakan terhadap terduga teroris, sebab di mata hukum dan agama itu tidak dibenarkan," tutur ketua koordinator DKC Tuban LSN, Moh Zainuddin, Selasa (11/4/2017).

Pihaknya juga mengimbau kepada segenap warga Tuban selalu waspada akan adanya gerak-gerik warga yang mencurigakan. Sebab, saat ini tidak hanya di kota-kota besar ancaman aksi teroris, di Bumi Wali pun sudah terjadi.

"Sesuai yang disampaikan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Machfud Arifin, sekelompok pria bersenjata adalah kelompok teroris yang akan melakukan balas dendam, tidak menutup kemungkinan akan ada pelaku yang sama, maka kita tetap harus waspada," pungkasnya. [rof/rom]