Skip to main content

Category : Tag: Bela


Sekolah Jurnalistik 2017

Peserta Praktek Ilmu Reportase dan Wawancara

Sekolah jurnalistik yang digelar Pertamina Eksplorasi dan Produksi (Pertamina EP) bekerjasama dengan Ronggolawe Press Solidarity (RPS) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kenduruan memasuki hari kedua, Kamis (22/11/2017).

Banjir Informasi, Siswa Perlu Belajar Ilmu Jurnalistik

Jurnalistik adalah salah satu cabang keilmuan yang mempelajari bagaimana informasi digali dan disebarluaskan ke publik. Di era sekarang, mempelajari ilmu jurnalistik tidak hanya diperlukan bagi orang-orang yang bekerja di surat kabar (media), tapi juga diperlukan oleh profesi-profesi lain.

Makin Produktif, Sepekan Sumur GGNB Hasilkan 15 Ribu Liter

Sejak Agustus 2016, sumur Gegunung Belanda (GGNB) yang dikelola Perusahaan Daerah Aneka Tambang (PDAT) Tuban menunjukan hasil yang cukup positif. Pasalnya, hingga kini sumur tua yang ada di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban itu, setiap pekannya mampu memproduksi 15 ribu liter minyak mentah.

Mengapa Harus Belanja di Warung Tetangga?

Maraknya pasar modern atau minimarket di beberapa daerah di Tanah Air, berdampak pada matinya pelaku usaha kecil. Realitas tersebut seperti gurita yang mencengkeram ekonomi masyarakat lemah. Karena itu, diperlukan adanya gerakan nyata belanja di warung tetangga.

Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (26)

6 Kali Belanda Gagal Masuk Temayang dan Gunung Pandan

Sebagai tempat pusat pengendali pemerintahan dan militer, Desa Temayang mempunyai peranan penting dalam kedudukannya dan menentukan bagi keberhasilan perjuangan mempertahankan kemerdekaan negara dan bagsa, khususnya bagi Wehreise Brigade Ronggolawe.

Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (25)

Penghadangan dan Serangan di Kabunan-Suwaloh

Setelah peristiwa cepat yang terjadi di Sumodikaran, yakni 100 pasukan gerilya belum berhasil melumpuhkan 5 serdadu yang melintas, pada bulan Mei 1949, seksi Dihar dan Supandi mengadakan pertemuan di Wedi.

Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (24)

Prambonwetan Melawan

Kepala Desa Prambonwetan, Suratni, gugur ketika memimpin penghadangan pasukan Belanda di wilayah utara Rengel pada 17 Juli 1949. Selama Agresi Militer Belanda ke II di Tuban, Prambonwetan merupakan daerah penting yang selalu ramai lalu lintas pasukan gerilya.

Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (23)

Pertempuran Penghabisan Letda Soetjipto

Pagi setelah waktu Subuh, 23 Februari 1949, pasukan Letda Soetjipto yang sedang beristirahat di rumah Sadir, seorang tokoh masyarakat di Senori dikejutkan dengan informasi: pasukan Belanda sudah masuk wilayah Kecamatan Senori dengan personil dan senjata lengkap.

Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (22)

Di Sumodikaran, 100 Gerilya Gagal Lumpuhkan 5 Serdadu

<strong><em>Masih pada bulan April 1949, sekitar pukul 07.00 WIB, seksi Dihar, seksi Supandi dan Seksi Noorcahyo dengan total kekuatan 100 orang masing-masing bersenjata, berkumpul di tengah tegalan di Desa Sumodikaran, Kecamatan Dande, tepatnya di sebelah barat jalan besar.</em></strong>