Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Belalang tak selamanya jadi ancaman yang merugikan masyarakat, terutama para petani. Sehingga mengakibatkan sebagian orang antipati dengan hewan hama tersebut.
Namun siapa sangka, belalang justru membawa nasib baik ibu rumah tangga, Lina (22) warga daerah Gunungan, Desa Cengkong, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur ini. Dengan olahan belalang, ia mampu meraup untung jutaan rupiah setiap bulannya.
Kepada blokTuban.com, wanita ini mengaku, sudah tiga tahun menggeluti dunia jual beli kuliner ekstrim ini. Selama ini, ekonomi kelurganya cukup membaik dengan jalan usaha yang diambilnya itu.
"Jual beli belalang sejak 2015 yang lalu, Alhamdulillah cukup lancar sampai saat ini," ucap Lina dengan raut muka bahagaianya.
Usaha jual beli belalang tidak sama seperti jualan ayam, sapi, dan kambing. Sebab, hewan serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera ini adanya musiman.
Lina menjual belalang dengan dua cara, yaitu mentah dan matang. Namun keduanya memiliki peminat yang sama-sama tingginya.
"Setiap tahun jual, tapi tahun ini baru 2 bulan, karena jual belalang itu musiman. Kalau gak pas musim ya nggak ada," akunya.
Belalang yang dijual ibu muda ini adalah jenis belalang kayu dan belalang beras. Untuk mendapatkan belalang ia tidak perlu bersusah payah lantaran sudah ada yang nyetok.
"Cara penjualan ada mentah ada matang. Belalang mentah dibeli pedagang lngsung stiap pagi hari dengan sistem kiloan dan botolan," ulasnya panjang lebar.
Terkait penjualan, harga belalang ini fluktuatif. Ada kalanya naik ada kalanya turun, tergantung stok barang. Sejak jualan belalang Lina mengaku diuntungkan. Tidak tanggung-tanggung setiap bulannya ia mampu mengantongi keuntungan lebih dari Rp2 juta.
"Harga belalang naik trun, belum stabil. Untuk saat ini jika matang, belalang berasan Rp8 ribu per 35 gram, kalau belalang kayu Rp25 rbu per 100 gram. Kurang lebih Rp2,5 juta untungnya per bulan," pungkasnya. [rof/ito]