Poltana Mapena Tuban Kenalkan HACCP, GMP, dan SSOP pada Usaha “PaPie-Sue”  di SMKN Ngambon

Oleh: Slamet Widiyanto

blokTuban.com - Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena (Poltana Mapena) Tuban melalui Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) melanjutkan program sebelumnya yaitu Rebranding pie susu yang telah dilakukan pada tahun 2023 lalu di SMK Negeri Ngambon. Program kelanjutan dari Pengabdian Masyarakat pada tahun 2024 ini, Poltana Mapena berfokus pada scale up dan penerapan HACCP, GMP serta SSOP pada usaha Pie Pisang Susu Etawa “Papie-Sue” di SMK Negeri Ngambon, Senin (04/11/2024).

Kegiatan scale up pada usaha pie susu ini dilakukan sebagai bentuk strategi untuk efisiensi biaya produksi, memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin meningkat serta memperluas pangsa pasar. Program ini juga menekankan pada penerapan HACCP, GMP dan SSOP pada usaha pie susu di SMKN Ngambon yang bertujuan agar menjaga mutu produk pie susu sehingga produk lokal Bojonegoro dapat berdaya saing. Program PKM ini didukung oleh Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Ketua program pengabdian, Hamzah Nata Siswara menjelaskan bahwa scale up usaha pie susu ini dilakukan dengan penambahan kapasitas produksi sehingga tercapai efisiensi biaya produksi dan profit yang diperoleh pun juga meningkat. Menurutnya yang terpenting dalam usaha adalah menjaga mutu produk. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan HACCP, GMP dan SSOP.

“Penerapan HACCP, GMP dan SSOP untuk produk pie susu sangat diperlukan karena mengingat produk ini merupakan produk olahan dari susu kambing etawa murni dan tidak berbahan pengawet sehingga produk ini sangat rentan rusak dan rentan tumbuh jamur. Maka dengan penerapan HACCP, GMP dan SSOP kita dapat meminimalisir resiko kerusakan mutu produk sehingga kualitas produk pie susu dapat terjaga” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa HACCP atau Hazard Analysis Critical Control Point merupakan sistem manajemen keamanan pangan yang tersandar dan diakui semua perusahaan. Penerapan HACCP ini bertujuan untuk mengindentifikasi, memonitor dan mengendalikan bahaya dan menjamin produk aman untuk dikonsumsi. Salah satu prinsip penerapannya yaitu mengurangi potensi kontaminasi mikroba.

“Tak hanya itu, dalam menjaga mutu produk pie susu di SMKN Ngambon juga perlu penerapan GMP atau Good Manufacturing Practice. Dimana sebuah usaha harus menerapkan bagaimana berproduksi dengan baik melalui pedoman kerja (SOP) yang mengatur cara produksi produk agar menghasilkan produk yang aman, bermutu dan layak dikonsumsi. Penerapan GMP menitikberatkan pada desain fasilitas produksi, pengendalian operasional, jaminan mutu bahan yang dipakai, penyimpanan, pengendalian hama, hygiene personel, pemeliharaan, pembersihan dan perawatan serta pengaturan penanganan limbah. Selain HACCP dan GMP, SSOP atau disebut juga Sanitation Standar Operating Prosedure juga berupaya diterapkan. SSOP ini merupakan standar dalam hal sanitasi yang wajib diterapkan dalam industri pangan untuk mencegah kontaminasi terhadap produk yang dihasilkan” imbuhnya.

Selain scale up, penerapan HACCP, GMP dan SSOP, program pengabdian ini juga berupaya dalam peningkatan jaringan pemasaran produk dengan menjalin kerjasama dengan pihak ketiga dan memperluas promosi produk yang dijual melalui digital marketing (Shopee). Promosi produk terutama dilakukan melalui sosial media instagram. “Kita juga telah mengadakan lomba cipta video kreatif di SMKN Ngambon dalam rangka promosi PaPie-Sue” ungkapnya.

“Harapan kedepannya, produk PaPie-Sue ini dapat menjadi produk unggulan Bojonegoro yang berdaya saing sehingga menjadi produk oleh-oleh Bojonegoro yang tidak hanya diterima dikalangan masyarakat sekitar tapi masyarakan di luar Bojonegoro,” pungkasnya.[Sla/Rul]