Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Pertandingan sengit di Stadion Bumi Wali, Tuban, Minggu (6/10/2024) mempertemukan Gresik United melawan Persipura Jayapura. Meski laga berakhir dengan skor 0-0, atmosfer pertandingan penuh drama dan ketegangan.
Kedua tim berjuang mati-matian untuk meraih kemenangan, namun sebuah momen kontroversial di babak kedua menjadi sorotan utama laga lanjutan Liga 2 musim 2024 ini.
Sejak awal pertandingan, Gresik United tampil agresif di depan dukungan penuh Ultras. Beberapa peluang tercipta, namun solidnya pertahanan Persipura berhasil menggagalkan serangan demi serangan.
Persipura Jayapura, yang dikenal dengan permainan cepat dan efektif, sempat tertekan di babak kedua.
"Di babak kedua kita lebih sedikit tertekan," ujar pelatih Persipura, Ricardo Salampessy.
Puncak ketegangan terjadi ketika di menit-menit akhir, Persipura Jayapura berhasil mencetak gol. Namun, kebahagiaan itu hanya sesaat karena wasit menganulir gol tersebut setelah menganggap sang pemain berada dalam posisi offside.
Keputusan ini sempat memicu protes dari pemain Persipura dan staf pelatih, namun wasit tetap pada keputusannya.
"Di terakhir kami dapat sebuah gol, tapi dianulir karena offside. Keputusan wasit sudah diambil jadi kami menghargai itu," tegasnya.
Setelah insiden tersebut, tempo pertandingan semakin meningkat. Kedua tim saling serang, namun tak ada gol yang tercipta hingga peluit akhir dibunyikan.
Sementara pelatih Gresik United, Stefan Keeltjes merasa kecewa dari hasil laga home yang ditutup dengan kor kacamata ini. Menurutnya, secara permainan Laskar Joko Samudro benar-benar pegang kendali.
"Banyak peluang yang harusnya jadi gol," ungkapnya.
Ia sebagai pelatih juga meminta maaf atas hasil pertandingan panas ini. Keeltjes tetap akan bertanggungjawab untuk bisa meraih kemenangan di laga selanjutnya.
"Kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Gresik dan Ultras. Kita harus evaluasi untuk ke depan," pungkasnya. [rof/ali]