N22/N24 Nomad: Ikon Pengintaian TNI-AL yang Diabadikan sebagai Monumen di Tuban

Reporter : Mochamad Nur Rofiq 

blokTuban.com - Pesawat N22/N24 Nomad milik TNI Angkatan Laut (TNI-AL) telah menjadi ikon penting dalam dunia penerbangan militer maritim Indonesia selama beberapa dekade terakhir. 

Meski usianya sudah tua dan sebagian unit telah di-grounded, Nomad tetap menjadi andalan utama dalam operasi pengintaian dan patroli maritim TNI-AL. 

Terakhir, pesawat ini berperan penting dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan Indonesia saat konflik Ambalat beberapa bulan lalu. 

Nomad menjadi ujung tombak dalam memantau kapal-kapal asing yang melanggar wilayah kedaulatan laut Indonesia.

Pesawat buatan Government Aircraft Factories (GAF), Australia, ini memiliki kemampuan unik terbang rendah hingga 15 meter dari permukaan air, ideal untuk menyergap kapal-kapal yang dicurigai membawa muatan ilegal. 

Dengan dua mesin turboprop dan kemampuan STOL (Short Take Off and Landing), Nomad dapat mendarat di landasan rumput atau tanah, sebuah fitur yang menjadikannya pesawat serbaguna dalam berbagai medan operasi.

Dilansir dari Indomiliter, pesawat ini juga dikenal luas lewat kemunculannya di serial televisi Flying Doctors yang tayang di televisi pada era 1990-an. 

Pesawat ini dirancang dalam berbagai varian, baik sipil maupun militer. Selain digunakan oleh Australia, beberapa negara lain seperti Indonesia, Papua Nugini, Filipina, dan Thailand juga mengoperasikan versi militer pesawat ini. 

TNI-AL sendiri memiliki sekitar 26 unit Nomad N22/N24 Searchmaster yang tergabung dalam Skadron 800 Intai Maritim.

Namun, karena sering mengalami kecelakaan dan usia yang sudah lanjut—pesawat ini pertama kali terbang pada 1971—TNI-AL memutuskan untuk menggantinya dengan CN-235 MPA atau C-212 MPA. 

Pabrik pembuat Nomad telah ditutup, menyebabkan kelangkaan suku cadang, yang juga menjadi salah satu alasan utama pesawat ini di-grounded. 

Di Australia sendiri, Nomad sudah tidak digunakan lagi dan beberapa unitnya telah dipajang di museum. 

Di Indonesia, selain masih aktif di beberapa wilayah operasi, salah satu Nomad (P.806 N2255) kini ditempatkan sebagai monumen di Lamongan, Jawa Timur. Selain itu, Nomad kini juga menjadi ikon baru di Taman Hutan Kota Abipraya. 

Spesifikasi Pesawat N22/N24 Nomad:

- Negara Pembuat: Australia

- Mesin: Allison 250-B17C turboprop, 313kW (420shp)

- Dimensi: 

  - Panjang: 12,56 meter 

  - Tinggi: 5,52 meter 

  - Rentang sayap: 16,52 meter 

  - Luas sayap: 30,10 meter persegi

- Berat:

  - Berat kosong: 2.150 kg 

  - Berat maksimal saat lepas landas: 3.856 kg

- Kecepatan jelajah: 168 knot (311 km/jam)

- Jarak jelajah maksimum: 730 nautical miles (1.352 km)

- Batas ketinggian terbang: 21.000 kaki (6.400 meter)

Meski kini sudah memasuki masa pensiun, Nomad tetap dikenang sebagai pesawat pengintai tangguh yang pernah menjadi andalan TNI-AL dalam menjaga kedaulatan perairan Indonesia. [Rof/Ali]