Reporter: Dahrul Mustaqim
blokTuban.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 15 Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban mengadakan sosialisasi pencegahan pernikahan dini dengan tema "Peran Pemerintah dalam Pencegahan Pernikahan Dini" di rumah Bapak Jali, Ketua RT 7 Dusun Karanganyar, Desa Purworejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Minggu (4/08/2024).
Kegiatan yang diikuti oleh 29 peserta dari Dusun Karanganyar yang sebagian besar adalah remaja SMP. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengatasi masalah pernikahan dini di Desa Purworejo, yang menjadi perhatian serius karena tingginya kasus pernikahan dini di Kecamatan Jenu yang didominasi oleh Desa Purworejo setiap tahunnya.
Menurut data dari Ketua KUA Jenu, Desa Purworejo memiliki persentase 5% dari 433 pasangan calon pengantin. Pada tahun 2020, Desa Purworejo menempati peringkat pertama dengan jumlah 5 pasangan pernikahan dini. Pada tahun 2022, jumlahnya menurun menjadi 3 pasangan, dan pada tahun 2023 menjadi 2 pasangan. Meskipun jumlahnya terus menurun setiap tahunnya, masalah ini tetap membutuhkan perhatian lebih dari masyarakat, terutama pemerintah.
Baca juga: Menggapai Cita di Desa Purworejo dengan Bimbel Gratis oleh Mahasiswa KKN IAINU Tuban
Disampaikan oleh Siswoyo, Dewan Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Tematik 15, pergaulan bebas dan ekonomi menjadi penyebab terjadinya pernikahan dini sehingga kegiatan sosialisasi seperti ini sangat baik dan wajib ditindaklanjuti dengan pihak terkait seperti kader posyandu, pemuka masyarakat, pemerintah, dan pengawasan orang tua.
"Pergaulan bebas dan ekonomi rata-rata menjadi pemicunya," katanya.
Siswoyo menambahkan bahwa di desa ini tingkat kasus pernikahan dini tinggi, jadi perlu diadakan edukasi berkelanjutan untuk menghapus kasus itu.
"Maka kegiatan ini jadi sarana edukasi yang bagus," tambah DPL KKN Tematik 15.
Said Ansori, Ketua Kelompok KKN Tematik 15, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran tentang pernikahan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk belajar banyak hal dalam mempersiapkan pernikahan.
Baca juga: Mahasiswa KKN IAINU Tuban Gelar Pelatihan Parenting Education
“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membuka wawasan remaja tentang pentingnya mempersiapkan diri sebelum memasuki jenjang pernikahan," jelasnya.
Said berharap kegiatan ini bisa memberikan pemahaman yang jelas bagi para peserta mengenai pentingnya fokus pada pendidikan terlebih dahulu demi mencapai cita-cita mereka di masa depan. Ia berharap para peserta dapat lebih memprioritaskan pendidikan sebelum memikirkan pernikahan.
"Semoga mereka bisa lebih fokus pada pendidikan dan cita-cita mereka,” harapnya.
Sementara itu, Amanda Oktavia, seorang kader posyandu remaja, memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. Amanda merasa sangat termotivasi untuk memprioritaskan pendidikan sebagai langkah awal sebelum memikirkan pernikahan. Menurutnya, pendidikan adalah aspek penting yang harus diperhatikan dan diutamakan sebelum mempertimbangkan untuk menikah.
"Kegiatan ini menarik dan memberikan banyak informasi tentang dampak dari pernikahan dini, memberikan wawasan akan pentingnya pendidikan terlebih dahulu daripada menikah di usia dini,” tuturnya.
Diketahui, kegiatan tersebut mengundang Akhmat Iswoyo, Kepala KUA Kecamatan Jenu, sebagai narasumber yang memberikan banyak pengetahuan tentang pernikahan dini mulai dari faktor hingga dampaknya.