Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Mantan Bupati Tuban, Jawa Timur periode 2011-2021, Fathul Huda tidak ingin terlibat dalam Pilkada 2024, baik dalam mendukung calon Bupati maupun Wakil Bupati yang diusung partai yang pernah mendukungnya.
Sebagai mantan Bupati dua periode, ia menyerahkan sepenuhnya kepada pengurus PKB Tuban saat ini untuk menentukan kandidat dalam Pilkada 2024.
"Pilkada terserah. Kalau saya ikut Pilkada, sudah pasti menang, ikut saja sudah menang apapun hasilnya," kata Fathul Huda setelah menghadiri pembukaan Konfercab XX GP Ansor Tuban di Mah'ad Bahrul Huda pada Selasa (18/06/2024).
Fathul Huda juga mengkritik PKB Tuban yang hingga kini belum mampu menghasilkan kader yang siap bertarung di Pilkada 2024. Menurutnya, jika tidak ada calon dari partai sendiri, sebaiknya PKB mengambil tokoh dari luar partai.
"Logikanya, kalau PKB mau mencalonkan pasti tidak akan merekomendasikan kandidat dari partai yang kursinya di bawah PKB. Kalau tidak ada tokoh PKB yang siap, ambillah tokoh di luar partai," ujarnya.
Tentang menantunya, Syafiq Syauqi atau Gus Syafiq yang diisukan bakal dicalonkan oleh PKB sebagai Bupati Tuban dalam Pilkada 2024, Ketua Idaroh Wustho Jatman Jatim ini menyatakan hal itu mungkin saja terjadi.
Selain Gus Syafiq, Fathul Huda juga menyebut nama Ketua PCNU Tuban KH. Damanhuri dan Ketua Muslimat NU Tuban Siti Syarofah sebagai calon potensial yang bisa diusung PKB.
"Nama-nama itu logis jika sama-sama dari luar PKB," tegasnya.
Di sisi lain, Ketua DPC PKB Tuban Miyadi menilai pernyataan KH. Fathul Huda yang tidak mau terlibat dalam Pilkada 2024 menunjukkan sikap lepas tanggung jawabnya sebagai mantan Bupati Tuban dua periode dari PKB.
Menurut Miyadi, secara psikologis hanya ada dua keluarga yang diperhitungkan masyarakat dalam Pilkada 2024, yaitu keluarga KH. Fathul Huda dan mantan Bupati Tuban 2001-2011 Haeny Relawati Rini Widyastuti, yang putranya Aditya Halindra Faridzky saat ini menjabat sebagai Bupati Tuban periode 2021-2024.
"Jika Pak Huda menyerahkan ke orang lain, artinya Pak Huda tidak bertanggung jawab. Pak Huda harus bertanggung jawab, harus mendukung. Jika Pak Huda mendukung keluarga atau yang lain, dan ada mandat dari beliau, artinya beliau bertanggung jawab. Jika tidak ada mandat dari beliau, berarti beliau tidak bertanggung jawab," kata Miyadi.
Miyadi menambahkan, selama ini KH. Fathul Huda hanya memberikan masukan agar PKB Tuban segera mencari sosok calon Bupati dan Wakil Bupati Tuban untuk Pilkada 2024.
"Kami hanya disuruh mencari, lalu siapa yang dicari. Kalau saya disuruh mencari kucing dalam karung, tentu saya tidak mau. Saya ketua partai," tutupnya. [Ali/Dwi]