Mewaspadai Leptospirosis di Tuban

Reporter : Dwi Rahayu 

blokTuban.com - Curah hujan tinggi di Kabupaten Tuban belakangan ini meningkatkan risiko penyebaran leptospirosis, Minggu (28/4/2024). 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, Syahrul Afifa Ratna Sari, mengingatkan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit ini.

"Leptospirosis merupakan penyakit yang bisa ditularkan melalui air kencing tikus," ujarnya dikutip, Minggu (28/4/2024). 

Penyakit ini dapat menular ke manusia melalui genangan air yang terkontaminasi oleh kencing tikus yang terinfeksi bakteri Leptospira SP, terutama di area persawahan dan tempat-tempat lain yang tergenang air.

Ratna menjelaskan bahwa bakteri ini bisa masuk ke tubuh manusia melalui kulit yang terluka atau selaput lendir seperti mata, hidung, atau mulut. 

"Gejala yang umum dialami oleh orang yang terinfeksi adalah demam tinggi, nyeri otot, mata memerah, kulit atau mata kuning, rasa mual, penurunan nafsu makan, dan kesulitan buang air keci," imbuhnya. 

Meskipun belum ada laporan kasus di Kabupaten Tuban, Ratna menekankan pentingnya pengobatan segera apabila seseorang mengalami gejala tersebut setelah beraktivitas di lingkungan yang terkontaminasi. 

Untuk mencegah penularan, masyarakat diminta untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), termasuk sepatu boot saat beraktivitas di area persawahan atau tempat lain yang tergenang air. [Dwi/Ali]