Oleh: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Aneka kue kering yang umumnya disajikan saat perayaan Idul Fitri atau Lebaran seperti nastar, putri salju, kue sagu dan lainnya memang seringkali tinggi kandungan gula dan tepung olahan.
Konsumsi berlebihan kue kering dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, termasuk obesitas, diabetes tipe 2, dan masalah kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk tetap waspada dan membatasi konsumsi kue kering selama perayaan Lebaran
Berikut ini beberapa hal yang bisa terjadi sebagai akibat mengonsumsi kue Lebaran secara berlebihan yang dihimpun blokTuban dari berbagai sumber.
1. Meningkatkan Risiko Obesitas
Meski memiliki rasa yang tidak terlalu manis, kue kering yang kerap tersaji saat Lebaran diam-diam mengandung kadar gula dan lemak jenuh yang tinggi.
Dijelaskan oleh dr. Valda Garcia, mengonsumsi makanan dengan jumlah gula dan lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas alias kelebihan berat badan.
2. Menyebabkan Diabetes Tipe 2
Dijelaskan dr. Valda, makanan manis atau tinggi gula dapat mengganggu fungsi insulin di dalam tubuh.
Lama-kelamaan, hal tersebut bisa menyebabkan terjadinya resistensi insulin, yang faktor risiko diabetes tipe 2.
Sebuah studi populasi yang melibatkan lebih dari 175 negara menemukan bahwa risiko diabetes meningkat sekitar 1,1 persen untuk setiap 150 kalori gula yang dikonsumsi.
3. Meningkatkan Risiko Depresi
Aneka kue kering yang tersedia saat Lebaran umumnya dibuat menggunakan tepung putih, yang merupakan karbohidrat olahan yang bisa berdampak negatif pada suasana hati bahkan bisa meningkatkan risiko depresi.
Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition (2015) mengungkapkan adanya hubungan antara konsumsi karbohidrat olahan seperti roti putih dan depresi pada wanita pasca menopause.
4. Membahayakan Kesehatan Kulit
Konsumsi gula berlebihan juga bisa memicu resistensi insulin dalam jangka panjang, yang dapat memperburuk jerawat.
Konsumsi berlebihan kue kering, terutama saat Lebaran bisa memicu produksi minyak wajah karena tingginya kandungan gula di dalamnya yang dapat mempengaruhi kulit berjerawat.
5. Mempengaruhi Memori Otak
Hampir setiap jenis kue kering diolah menggunakan produk yang mengandung lemak trans. Senyawa tersebut dibutuhkan untuk memperbaiki tekstur, umur simpan, dan rasa kue.
Melansir dari British Daily Mail, para peneliti mengatakan bahwa lemak trans dalam biskuit, kue kering, dan makanan olahan dapat merusak fungsi memori di otak.
Fakultas Kedokteran Universitas California melakukan penelitian terhadap 1000 pria sehat di bawah usia 45 tahun yang mengonsumsi lemak dalam jumlah besar.
Peneliti menemukan, sebagian besar pria tersebut memiliki masalah dengan ingatannya.
6. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke
Meningkatnya risiko penyakit jantung dan stroke adalah bahaya kue kering yang paling mengerikan.
Faktanya, depresi, obesitas, dan diabetes memiliki hubungan yang erat dengan penyakit jantung maupun stroke.
Untuk itu pakar kesehatan dan nutrisi dari Spinneys Dubai, Freda Molamphy, menyarankan agar Kamu memulai proses rehidrasi saat Idulfitri dengan mengonsumsi jus buah dan sayuran, serta minum air putih.
Konsumsilah asupan sehat sedikit demi sedikit, agar organ pencernaanmu dapat berfungsi dengan lebih maksimal dalam menyerap nutrisi dari makanan.
Dengan memperhatikan pilihan kue kering dan mengontrol konsumsi dengan bijak, siapapun dapat menikmati hidangan lebaran tanpa harus mengorbankan kesehatan.
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS