Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban mencatat, dari 1 Januari hingga 31 Maret 2024, telah ditemukan 442 penderita Tuberkulosis (TBC).
Dalam keterangan resminya Senin (1/4/2024), Esti Surahmi, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB), melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Syahrul Afifa Ratna Sari, mengatakan jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya, dengan penambahan sekitar 181 orang.
Peningkatan ini disebabkan oleh kegiatan pelacakan dan skrining Dinkes P2KB, yang sesuai dengan target Dinkes P2KB Tuban untuk mengidentifikasi 90 persen jumlah kasus TBC yang diperkirakan.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan temuan kasus TBC agar pasien dapat mendapatkan pengobatan sesuai standar.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pencarian dan penapisan terhadap minimal delapan kontak erat penderita TBC yang sudah teridentifikasi.
Ratna menambahkan bahwa delapan kontak erat tersebut harus melakukan pemeriksaan dahak. Untuk bayi atau balita dengan gizi buruk atau yang kontak erat dengan pasien TBC, akan dilakukan Tes Mantoux.
Tes Mantoux merupakan metode pemeriksaan yang digunakan untuk mengetahui adanya infeksi atau paparan terhadap bakteri yang menyebabkan tuberkulosis.
Pemeriksaan dilakukan dengan menyuntikkan bahan tuberkulin ke dalam kulit bagian bawah lengan pasien. Jika terjadi pembengkakan atau kemerahan di area penyuntikan, itu menunjukkan adanya paparan atau infeksi TBC di dalam tubuh.
Apabila hasil pemeriksaan terhadap individu yang memiliki kontak erat dengan penderita TB menunjukkan hasil negatif, mereka diharuskan mengonsumsi obat Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) yang tersedia gratis di fasilitas layanan kesehatan, seperti puskesmas atau rumah sakit.
Tujuannya adalah melakukan langkah-langkah pencegahan yang rutin untuk mengurangi risiko seseorang yang tinggal serumah dengan orang yang terinfeksi TBC sekitar 60 hingga 90 persen.
Sesuai dengan tema peringatan Hari Tuberkulosis (TBC) sedunia tahun ini, yang berjudul "Gerakan Indonesia Akhiri TBC untuk Generasi Emas 2045," pihaknya berharap adanya dukungan dari masyarakat dalam upaya mencapai eliminasi TBC pada tahun 2030 mendatang. [Ali/Dwi]