Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - Banjir yang sering melanda wilayah Kecamatan Rengel diduga terjadi karena tak ada bangunan tanggul penghalang. Bagaimana langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban menanggulangi hal tersebut?
Tak adanya tanggul penghalang antara sungai Bengawan Solo dengan area lahan warga, menjadikan setiap ada luapan air bengawan solo air langsung meluber ke lahan warga sekitar. Bahkan hal ini kerap terjadi setiap tahunnya.
Salah satu warga Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Bambang mengatakan jika di tempat tinggalnya saat ini masih membutuhkan pembangunan tanggul bengawan sekitar 3,6 kilometer.
“Desa Kami yang belum ada tanggulnya sekitar 3,6 Kilometer,” ujar Bambang kepada blokTuban.com, Rabu (13/3/2024).
Lebih lanjut Bambang juga menjelaskan, jika di bantaran sungai sudah ada sebuah tanggul, tentunya air luapan Bengawan Solo bisa ditahan dan tak langsung menerjang lahan pertanian atau pemukiman warga setempat.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPR PRKP) Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi menjelaskan jika nantinya pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk penanganan tanggul.
“Pemkab Tuban akan terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pihak BBWS Bengawan Solo,” ujarnya.
Hal ini lantaran menurut Agung adalah kewenangan penanganan tanggul bengawan ada di pihak BBWS Bengawan Solo.
“Untuk penanganan tanggul Bengawan Solo adalah kewenangan BBWS,” imbuhnya.[Nur/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS