Waspada Infeksi Sakit Gondongan, Coba Atasi dengan Resep JSR dr Zaidul Akbar

Oleh: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Siapapun patut waspada jika mengalami sakit gondongan atau varicella zoster, terutama karena virus penyebabnya dapat menyebar dan menular kepada orang lain.

Virus varicella zoster yang menyebabkan gondongan bisa sangat menular, terutama melalui kontak langsung dengan gelembung kulit yang pecah. Ini dapat menyebabkan risiko penularan kepada orang lain, terutama mereka yang belum pernah terkena atau divaksinasi terhadap virus tersebut, seperti bayi, wanita hamil, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Dilansir dari Mayo Clinic, gondok adalah istilah umum untuk menyebut kondisi kelenjar tiroid yang membesar.

Pembesaran ini mungkin hanya berupa benjolan setempat atau pembengkakan kedua lobus kelenjar tiroid. Penyebab bisa sangat beragam, mulai dari gangguan autoimun hingga penyebab yang paling umum, yakni kekurangan zat yodium (garam).

Pengobatan Gondongan dengan JSR

Selain menggunakan obat-obatan kimia, dr Zaidul Akbar menerangkan penyakit gondok dapat ditangani secara alami di antaranya melalui asupan kolagen yang tinggi.

Selain itu, dr Zaidul Akbar menguraikan pula penyebab penyakit tiroid yang sebaiknya dihindari.

dr Zaidul Akbar menjelaskan penyakit tiroid sebagian besar karena ketidakseimbangan hormon tiroid.

"Saya menganut prinsip atau pemahaman semua penyakit itu berasal dari perut, maka benerin perut, benerin makan mulai sekarang, suplai perutnya dengan makanan-makanan sehat," jelas dr Zaidul Akbar dilansir blokTuban.com dari kanal youtube dr. Zaidul Akbar Official.

Misalnya karbohidrat, pilih karbohidrat yang asli, selanjutnya minum air tajin menggunakan beras yang sehat bebas residu dan pestisida, perlu diingat air tajin bukan air cucian beras.

Tambahkan pula asupan tinggi kolagen, di antaranya teripang, rumput laut yang tinggi serat, kolang-kaling, selain itu disarankan mengkonsumsi lemak bagi penderita tiroid minum VCO setiap hari, konsumsi pula spirulina atau ganggang.

"Selain itu bisa pula konsumsi daun sena, namun hati-hati bagi orang yang bertensi rendah, daun sena banyak dijual di toko-toko herbal, mirip dengan daun jati belanda, bisa menurunkan berat badan hingga tensi," ucap dr Zaidul Akbar.

Selanjutnya makan probiotik atau makanan fermentasi, contohnya tempe, misalnya Anda makan satu tempe dan satu kurma sangat bagus untuk pencernaan atau perut dan meningkatkan imunitas, bisa dikonsumsi setiap hari.

Gejala Hipertiroid

Gejala hipertiroidisme atau hiper tiroid bisa bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, dan tidak semua orang dengan kondisi ini akan mengalami gejala yang sama. Namun, berdasarkan penelitian medis dan praktik klinis, beberapa gejala umum hipertiroidisme yang sering dilaporkan antara lain:
1.Penurunan Berat Badan. Banyak orang dengan hipertiroidisme mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan, meskipun makanan dan pola makan mereka tetap sama atau bahkan meningkat.
2. Peningkatan Nafsu Makan. Meskipun penurunan berat badan biasa terjadi, beberapa orang dengan hipertiroidisme juga melaporkan peningkatan nafsu makan yang signifikan.
3. Jantung Berdebar (Palpitasi). Jantung yang berdebar-debar atau berdenyut cepat adalah gejala umum hipertiroidisme yang sering dialami. Ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas jantung yang disebabkan oleh peningkatan kadar hormon tiroid.
4. Kehausan yang Berlebihan. Hipertiroidisme dapat menyebabkan kehausan yang berlebihan dan rasa haus yang konstan.
5. Mudah Merasa Panas. Banyak orang dengan hipertiroidisme merasa lebih sensitif terhadap panas dan mudah merasa panas bahkan dalam suhu ruangan yang normal.
6. Menggigil dan Berkeringat. Meskipun merasa panas, beberapa orang dengan hipertiroidisme juga mengalami menggigil dan keringat berlebihan karena perubahan metabolisme yang cepat.
7. Kekurangan Energi dan Kelelahan. Meskipun metabolisme meningkat, banyak orang dengan hipertiroidisme melaporkan kelelahan atau kekurangan energi yang kronis.
8. Gangguan Pencernaan. Hipertiroidisme dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare atau peningkatan frekuensi buang air besar.
9. Tremor. Beberapa orang dengan hipertiroidisme mengalami tremor atau getaran pada tangan dan jari.
10. Gangguan Mood dan Kecemasan. Perubahan hormon tiroid dapat memengaruhi keseimbangan kimia otak, yang dapat menyebabkan gangguan mood seperti kecemasan, gelisah, atau mudah marah.

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS